Kanal24, Malang — Dalam upaya meningkatkan ketahanan anak-anak dalam menghadapi bencana, dosen dan mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaksanakan pembelajaran sosio-emosi melalui permainan tradisional. Kegiatan ini berlangsung di SDN Slamparejo 01, yang merupakan salah satu sekolah binaan BPBD Kabupaten Malang (15/6/2024).
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (3/12/2024) dijelaskan bahwa program yang digagas oleh Dewi Sri Mustikasari, S.Psi., M.Si dan tim ini memanfaatkan metode experiential learning dengan permainan bentengan sebagai media utama.
Permainan ini dipilih karena kesederhanaannya dan kemampuannya untuk menggunakan alat-alat yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Anak-anak diberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung, menginternalisasi nilai-nilai permainan, dan mengasah kompetensi sosio-emosi seperti pengelolaan emosi, kerja sama, dan berpikir kritis dalam situasi penuh tantangan.
Pihak BPBD Kabupaten Malang menyatakan bahwa pendekatan ini adalah langkah inovatif untuk memperluas upaya preventif bencana.
“Selama ini, kami lebih banyak berfokus pada rehabilitasi fisik pasca-bencana. Kerja sama dengan Psikologi Universitas Brawijaya menjadi awal yang baik untuk mengintegrasikan pembelajaran sosio-emosi ke dalam program preventif, khususnya bagi anak-anak,” ungkapnya.
Sementara itu pihak Psikologi UB juga menyampaikan harapan bahwa pendekatan ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain, terutama di wilayah rawan bencana. “Kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara akademisi dan praktisi dalam edukasi masyarakat. Kami berharap anak-anak dapat lebih resilien dan siap menghadapi bencana di masa depan,” ujar Dewi Sri Mustikasari, perwakilan tim dari Psikologi UB.
Pembelajaran berbasis permainan tradisional ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan anak-anak, tidak hanya dalam menghadapi situasi sulit tetapi juga dalam membangun komunitas yang lebih tangguh secara psikologis dan emosional.
Dengan panduan para pendamping, anak-anak SDN Slamparejo 01 menunjukkan antusiasme dalam permainan, yang sekaligus memperkaya mereka dengan keterampilan sosio-emosi yang bermanfaat untuk masa depan.
Langkah kolaboratif ini diharapkan menjadi model keberlanjutan bagi pengembangan program preventif berbasis psikologi di wilayah-wilayah lain yang rawan bencana.