KANAL24, Malang – Kebijakanan zonasi diulas kembali oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) pada Seminar Nasional Administrasi Pendidikan dengan tema “Kebijakan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Membangun SDM Unggul untuk Indonesia Maju” di Aula Lt.4 Gedung A FIA UB, hari ini (2/9/2019).
Seminar dibuka oleh Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani dan dihadiri oleh guru-guru se-Malang Raya, beberapa Kepala Sekolah dan perwakilan Dinas Pendidikan di daerah Malang, mahasiswa baik dari dalam UB maupun luar UB. Pada seminar ini, Muhadjir menyampaikan beberapa kebijakan yang beberapa waktu lalu sempat menjadi topik hangat.
“Untuk kebijakan zonasi ini, kemarin banyak yang mengkritik saya katanya dengan adanya sistem ini menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Padahal, dengan adanya zonasi ini menjamin pemerataan akses pendidikan, mendekatkan lingkungan sekolah dengan peserta didik, menghilangkan eksklusivitas dan diskriminasi di sekolah. Tidak ada kebijakan yang dapat memuaskan semua pihak,” terang Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir zonasi dapat membantu analisis perhitungan kebutuhan dan distribusi guru, mendorong kreativitas pendidik dalam pembelajaran dengan kondisi siswa yang heterogen, membantu pemerintah dalam memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran, mencegah penumpukan guru berkualitas dalam suatu wilayah/sekolah, mendorong pemda dan peran serta masyarakat dalam pemerataan kualitas pendidikan.
“Saya ada second opinion, sistem zonasi membuat masyarakat sekitar sekolah ikut memilih sekolah itu. Ini merupakan salah satu bentuk revolusi mental, saya harus merubah cara pandang orang tua-orang tua pemburu sekolah favorit. Bahwa sekarang tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit sekolah unggulan,” jelas professor kelahiran Madiun tersebut.
Kemudian menurut mantan Rektor UMM itu, pengaruh dari zonasi terhadap guru yakni mempermudah koordinasi guru antar jenjang sehingga materi yang disampaikan sinkron, mempermudah redistribusi guru berkualitas, penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG) antar jenjang pendidikan, mendekatkan guru dengan peserta didik serta orang tuanya, pelatihan guru sesuai dengan kebutuhan zona. (Meg)