KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan melanjutkan tren koreksi minor, setelah kemarin kembali berakhir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,46 persen ke level 6.261.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI terlihat berada di area netral.
“Meski demikian, terlihat pola three outside down candlestick yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Lebih lanjut Nafan menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.214 dan 6.153, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.305 dan 6.340.
Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi koreksi minor pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp6.475) (RoE: 10,78%; PER: 13,32x; EPS: 484,10; PBV: 1,44x; Beta: 1,55). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-10 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.400-6.500, dengan target harga secara bertahap di level Rp6.750, 7.000, 7.200, 7.600 dan 8.000. Support: Rp6.200.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Daily (Rp4.150) (RoE: 15,29%; PER: 10,72x; EPS: 141,76; PBV: 1,64x; Beta: 1,63). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp4.120-4.150, dengan target harga secara bertahap di level Rp4.220 dan 4.350. Support: Rp4.070 dan 4.030.
3. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Daily (Rp67.550) (RoE: 18,39%; PER: 15,01x; EPS: 4506,32; PBV: 2,80x; Beta: 0,72). Terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp65.500-67.700, dengan target harga secara bertahap di level Rp70.000, 76.475 dan 82.000. Support: Rp65.500 dan 64.400.
4. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Daily (Rp1.520) (RoE: 15,29%; PER: 10,72x; EPS: 141,76; PBV: 1,64x; Beta: 3,03). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.495-1.525, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.560, 1.600, 1.655, 1.780 dan 1.910. Support: Rp1.495, 1.460 dan 1.400.
5. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Daily (Rp330) (RoE: 9,54%; PER: 11,56x; EPS: 28,54; PBV: 1,10x; Beta: N/A). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp328-332, dengan target harga secara bertahap di level Rp336, 356, 370, 434, 498 dan 560. Support: Rp306.
6. PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Daily (Rp1.690) (RoE: 6,80%; PER: 11,52x; EPS: 146,74; PBV: 0,78x; Beta: 1,64). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stumulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.680-1.700, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.735, 1.825, 2.030 dan 2.240. Support: Rp1.680 dan 1.620. (sdk)