KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami koreksi minor, setelah kemarin hanya mampu menguat 0,17 persen ke level 6.336.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator, MACD dan RSI tetap menunjukkan sinyal positif, namun indikator Stochastic sudah berada pada kondisi jenuh beli (overbought).
“Sementara itu, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support,” ujar Nafan, di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di level 6.306 dan 6.294, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.341 dan 6.381.
Dengan demikian, jelas Nafan, perkiraan terjadinya koreksi wajar pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Daily (Rp1.410) (RoE: 12,93%; PER: 5,38x; EPS: 261,92; PBV: 0,70x; Beta: 1,7). Terlihat pola bearish inside bar yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada kisaran Rp1.400-1.420, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.335 dan 1.265. Resistance: Rp1.470 dan 1.480.
2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Daily (Rp308) (RoE: 3,09%; PER: 19,82x; EPS: 15,44; PBV: 0,61x; Beta: 1,57). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawahbollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp300-310, dengan target harga secara bertahap di level Rp318, 332, 370 dan 404. Support: Rp296 dan 288.
3. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), Daily (Rp1.310) (RoE: 4,31%; PER: 12,80x; EPS: 102,36; PBV: 0,55x; Beta: 1,25). Terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.300-1.310, dengan target harga di level Rp1.335. Support: Rp1.290.
4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Daily (Rp7.050) (RoE: 13,77%; PER: 11,95x; EPS: 585,74; PBV: 1,65x; Beta: 1,4). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.900-7.050, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.150, 7.425, 8.050 dan 8.650. Support: Rp6.800 dan 6.650.
5. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), Daily (Rp7.025) (RoE: 7,42%; PER: 9,32x; EPS: 753,68; PBV: 0,69x; Beta: 1,14). Pergerakan harga saham berhasil menguji beberapa garis MA-10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.900-7.050, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.375, 7.925, 8.625, 10.275 dan 11.925. Support: Rp6.600.
6. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Daily (Rp2.040) (RoE: 9,76%; PER: 10,30x; EPS: 197,98; PBV: 1,00x; Beta: 1,78). Pergerakan harga saham berhasil menguji garis MA-200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.020-2.040, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.080, 2.200 dan 2.350. Support: Rp2.000 dan 1.930. (sdk)