Kanal24, Malang – Nilai impor Indonesia pada Desember 2024 mencapai USD 21,22 miliar, mencatat kenaikan signifikan sebesar 8,10% dibandingkan November 2024. Kenaikan juga terlihat secara tahunan, dengan pertumbuhan 11,07% dibanding Desember 2023. Total nilai impor sepanjang tahun 2024 mencapai USD 233,66 miliar, naik 5,31% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Naiknya nilai impor menunjukkan tingginya aktivitas industri domestik. Peningkatan impor bahan baku menandakan bahwa sektor manufaktur kita terus bergerak,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti (15/1/2025).
Kenaikan impor pada Desember 2024 didorong oleh tiga kelompok utama, yaitu bahan baku/penolong, barang konsumsi, dan barang modal. Barang konsumsi mencatatkan pertumbuhan bulanan tertinggi sebesar 14%, diikuti oleh barang modal yang naik 7,05%.
Baca juga : BPS : Indonesia Catat Kenaikan Ekspor Tahunan 2024
Tiongkok tetap menjadi negara asal impor terbesar, menyumbang 40,65% dari total impor nonmigas pada Desember 2024. Jepang dan kawasan ASEAN juga tercatat sebagai mitra dagang utama dalam memasok kebutuhan impor Indonesia.
“Bahan baku dan barang modal mendominasi struktur impor kita, yang menunjukkan bahwa sektor industri sedang membutuhkan pasokan untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor,” ujar Amalia.
Namun, BPS juga mencatat adanya penurunan impor pada komoditas besi dan baja sebesar 1,91% secara bulanan. Amalia menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan pada beberapa komoditas, tren impor secara keseluruhan tetap positif seiring meningkatnya permintaan di dalam negeri.
“Pertumbuhan impor mencerminkan kebutuhan industri yang terus berkembang. Ini adalah sinyal positif bahwa aktivitas ekonomi dalam negeri berada pada jalur pemulihan,” tambahnya.
Ke depan, Amalia menegaskan pentingnya pengelolaan perdagangan yang seimbang untuk menjaga stabilitas neraca perdagangan. “Kita perlu terus meningkatkan nilai tambah dari produk domestik untuk menekan ketergantungan terhadap barang impor tertentu,” pungkasnya. (din)