Kanal24, Malang – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, transformasi UMKM menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan daya saing di pasar modern. Dukungan teknologi dan inovasi dalam desain, promosi, serta pengelolaan usaha kini menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku UMKM, terutama di Jawa Timur. Program Millennial Job Center (MJC) hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan ini dengan memfasilitasi pelaku UMKM agar lebih adaptif terhadap perubahan.
Program Millennial Job Center (MJC) yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubenur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak ini sejak diluncurkan pada 2019, telah menjadi katalisator penting dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.
Kajian yang dilakukan Ketua Pusat Inovasi dan Transfer Teknologi Universitas Brawijaya, Dias Satria, Ph.D., pada Oktober-Desember 2024, menyoroti manfaat signifikan program ini. Berdasarkan hasil kajian tersebut, Program MJC terbukti memberikan kontribusi besar bagi pelaku UMKM, terutama melalui berbagai kegiatan fasilitasi.
“Transformasi UMKM tidak hanya soal meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memberikan mereka akses ke pasar yang lebih luas. Fasilitasi seperti desain kemasan dan promosi digital sangat membantu UMKM agar mampu bersaing di pasar modern,” tutur Dias Satria dalam keterangan yang diterima Kanal24.
Program MJC bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam menyediakan layanan pendukung, termasuk desain kemasan, desain logo, foto produk dan video promosi
Fasilitasi ini didukung oleh mentor dan talenta kompeten yang memastikan kualitas hasilnya. Dengan pendekatan ini, UMKM di Jawa Timur mendapatkan dukungan strategis untuk meningkatkan kualitas pemasaran produk mereka.
Berdasarkan data dari website data.diskopukm.jatimprov.go.id, mayoritas pelaku UMKM di Jawa Timur berasal dari generasi Baby Boomers (49,02%) dengan tingkat adopsi teknologi yang masih terbatas. Sekitar 54% pelaku UMKM belum menggunakan internet dalam pemasaran produk mereka.
Program MJC membantu menjawab tantangan tersebut dengan memfasilitasi transformasi digital, memungkinkan pelaku UMKM untuk lebih percaya diri memanfaatkan platform e-commerce. Dengan kemasan modern dan branding berkualitas, produk UMKM dapat lebih mudah menembus pasar lokal, nasional, bahkan internasional.
Kegiatan fasilitasi ini telah membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM, termasuk supermarket, marketplace, hingga pameran UMKM. Produk yang sebelumnya sulit diterima pasar kini lebih kompetitif dan diminati berkat dukungan desain kemasan, logo, serta materi promosi yang profesional.
Selain itu, sinergi antara Program MJC dan OPD terkait telah menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan bagi Jawa Timur. Pertumbuhan UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat ekonomi kreatif di Indonesia.
Keberhasilan fasilitasi ini menunjukkan pentingnya menjaga kesinambungan program. Dengan memperluas jangkauan fasilitasi, semakin banyak pelaku UMKM yang dapat menikmati manfaatnya. Hal ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM, memperluas peluang pasar, dan meningkatkan daya saing produk lokal di era digital.
“Dengan dukungan mentor dan talenta MJC, banyak UMKM yang kini lebih percaya diri memasarkan produk mereka di platform e-commerce. Ini langkah awal menuju kemandirian ekonomi UMKM,” pungkas Dias Satria. (din)