KANAL24, Malang – Peletakan Batu Pertama Pembangunan Stasiun Malang Tahap Satu dilaksanakan Selasa (24/9/2019). Stasiun baru Malang ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata di Kota Malang.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji hadir pada kegiatan ini sekaligus secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Stasiun Malang.
Sutiaji menaruh harapan besar dengan dibangunnya Stasiun Malang karena Stasiun Malang menjadi salah satu pintu masuk wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang.
“Stasiun Malang merupakan bangunan heritage yang harus kita lestarikan. Ini akan semakin mendukung Kota Malang menjadi heritage destination, karena nantinya wajah dari stasiun yang lama akan nampak,” kata Sutiaji.
Dilansir dari laman malangkota.go.id Sutiaji menambahkan bahwa Kota Malang akan terus mewujudkan wisata heritage yang saat ini tengah gencar digaungkan. Kawasan Kayutangan akan menjadi salah satu lokasi wisata heritage yang rencananya akan dilakukan dengan konsep terpadu mulai dari Stasiun Malang Kota, Tugu Malang, hingga ke kawasan Heritage Kayutangan.
“Nanti akan tersambung dari Kayutangan, Tugu, Stasiun Malang Kota, kami juga akan melakukan penataan trotoar” ujarnya.
Sementara itu Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Suryawan Putra Hia mengatakan Kota Malang memiliki potensi pada sektor wisata yang cukup besar, sehingga pengembangan Stasiun Kota Malang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan.
“Stasiun Kota Malang merupakan stasiun heritage, dengan pertumbuhan penumpang yang cukup tinggi” tambahnya.
Suryawan menambahkan keberadaan Stasiun Kota Malang merupakan salah satu penunjang dalam pengembangan sektor pariwisata di Kota Malang. Hal tersebut dikarenakan tren pengguna jasa angkutan kereta api tiap tahunnya mengalami peningkatan.
Rencananya, bangunan stasiun tahap pertama tersebut akan memiliki luas kurang lebih 2.086 meter persegi. Antara bangunan baru dan Stasiun Malang Kota yang lama akan dihubungkan dengan menggunakan skybridge.
Konsep desain yang diusung dalam pembangunan tahap pertama tersebut terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu. Bangunan itu nantinya akan mengedepankan konsep ramah lingkungan untuk sirkulasi udara.(sdk)