Kanal24, Malang – Pakar Dermatologi alergi dan imunologi, dr. Herwinda Brahmanti, M.Sc, Sp.DVE, Subs.DAI, FINSDV, FAADV mengajak civitas akademika FH UB untuk memahami cara merawat kulit yang sehat serta menjadi konsumen yang lebih kritis terhadap informasi kesehatan yang marak beredar di media sosial pada Rabu (19/02/2025). Ia menyampaikan materi tersebut dalam acara seminar kesehatan bertema “Get Beauty With Healthy Skin” yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB).
Dalam pemaparannya, dr. Winda menekankan pentingnya memilah informasi yang beredar di media sosial, terutama terkait kesehatan dan kecantikan. “Informasi kesehatan di media sosial semakin merajalela dan sering kali lebih dipercaya dibanding sumber medis resmi. Dharma Wanita memiliki peran penting sebagai jembatan antara akademisi dan masyarakat dalam meluruskan hoaks kesehatan,” ujar dr. Winda.
Baca juga:
DWP UB Dukung Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus
Ia juga menjelaskan bahwa seminar ilmiah seperti ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin. “Melalui kegiatan ini, anggota DWP dapat memperoleh pemahaman yang benar secara ilmiah dan dapat menyebarkan informasi yang valid kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Tiga Pilar Perawatan Kulit Sehat
Dalam sesi materi, dr. Winda membahas tentang perawatan kulit yang sehat dan ilmiah. Ia menguraikan bahwa perawatan kulit terdiri dari tiga aspek utama:
- Membersihkan: Membersihkan kulit dengan cara yang benar untuk menghilangkan kotoran dan minyak berlebih.
- Memberi Nutrisi: Menggunakan produk yang tepat untuk memberikan nutrisi pada kulit sesuai kebutuhan.
- Melindungi: Menggunakan pelindung seperti tabir surya agar kulit tetap sehat dan terlindungi dari paparan sinar UV.
“Yang terpenting adalah memahami kebutuhan kulit kita sendiri, bukan sekadar mengikuti tren atau testimoni di media sosial. Konsumen harus lebih kritis dalam memilih produk yang digunakan,” tegasnya.

Tren Skincare dan Hoax Kesehatan
Dalam sesi diskusi, salah satu peserta menanyakan tentang tren skincare yang banyak membuat perempuan, khususnya generasi muda, terjebak dalam penggunaan produk tanpa memahami keamanan dan efektivitasnya. Menanggapi hal ini, dr. Winda menekankan bahwa konsumen harus memahami jenis kulit dan masalah yang dihadapi sebelum memilih produk.
“Kita tidak boleh hanya ikut-ikutan tren. Produk yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk kita. Selain itu, kita juga perlu memahami kandungan dalam produk dan memastikan keamanannya melalui sumber terpercaya,” jelasnya.
Baca juga:
DWP UB Gelar Seminar Parenting Kendalikan Penggunaan Gadget Anak
Ia juga menyoroti dampak media sosial terhadap standar kecantikan yang tidak realistis. “Banyak orang terpengaruh standar kecantikan yang berlebihan, hingga berdampak pada pola makan dan kesehatan mental. Yang perlu kita fokuskan adalah menjaga pola hidup sehat, olahraga teratur, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik,” tambahnya.
Seminar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. DWP FH UB berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilah informasi kesehatan yang benar dan menjaga kesehatan kulit secara ilmiah. (nid/bel)