Kanal24, Malang – Dalam rangka memperingati World Read Aloud Day (WRAD) 2025, Komunitas Read Aloud Malang Raya menggelar acara bertajuk “Bacakan Cerita, Indonesia Istimewa.” Acara yang diselenggarakan pada 23 Februari 2025 di Amphitheater 2, Gedung Malang Creative Center ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi, khususnya melalui aktivitas membaca nyaring (read aloud).
Acara ini dihadiri oleh lebih dari seratus peserta dewasa dan 80 peserta anak-anak yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Ketua Komunitas Read Aloud Malang Raya, Noviana Indah, menjelaskan bahwa tujuan utama dari perayaan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat membaca nyaring. Sebagai komunitas yang aktif mengkampanyekan gerakan membaca bersama anak-anak, Read Aloud Malang Raya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama orang tua, untuk meluangkan waktu 10 hingga 15 menit setiap hari untuk membacakan cerita bagi anak-anak mereka.
“Sebagai bagian dari kampanye ini, kami ingin mengajak seluruh orang tua dan masyarakat di Malang Raya untuk lebih menyadari pentingnya membaca bersama anak. Literasi adalah kunci bagi masa depan mereka,” ujar Novi.

Jalannya Acara: Talk Show, Kids Corner, dan Kegiatan Interaktif
Acara puncak dalam peringatan WRAD 2025 ini adalah talk show bertema cyberbullying dengan judul yang relevan, “Cyberbullying? Jangan Kasih Celah!” Talk show ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya seorang psikolog, seorang influencer, dan perwakilan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Para narasumber berbagi wawasan mengenai bahaya cyberbullying yang semakin marak terjadi di dunia maya, serta memberikan tips bagi orang tua dalam melindungi anak-anak dari ancaman tersebut. Sesi ini menarik perhatian banyak orang tua yang hadir, karena mereka ingin memahami lebih dalam tentang cara membimbing anak-anak di era digital.
Sementara itu, anak-anak yang hadir tidak hanya menjadi penonton pasif. Mereka diajak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Kids Corner, seperti Bookish Play, dongeng, dan Musical Read Aloud. Di sini, anak-anak tampak antusias mengikuti berbagai aktivitas yang dikemas secara menyenangkan. Kegiatan ini dirancang agar mereka tetap terlibat dalam proses belajar tanpa merasa bosan.
Program Berkelanjutan dan Partisipasi Masyarakat
Novi menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Read Aloud Malang Raya tidak hanya berhenti pada perayaan tahunan, tetapi juga mencakup berbagai program berkelanjutan yang dilakukan komunitas.
“Kami aktif berkolaborasi dengan sekolah-sekolah dan posyandu untuk menyelenggarakan kegiatan Read Aloud. Selain itu, kami juga mengadakan program Book Donation untuk memastikan anak-anak di Malang Raya memiliki akses terhadap buku-buku berkualitas,” jelasnya.
Sementara itu, Mamat, salah satu peserta talk show, memberikan apresiasi terhadap jalannya acara. “Yang paling menarik dari acara ini adalah bagaimana panitia mampu mengatur anak-anak dengan baik. Mereka dibagi menjadi dua kelompok terpisah, satu untuk orang tua dan satu untuk anak-anak. Anak-anak diajak bermain kereta-keretaan menuju ruang kegiatan di seberang, sehingga mereka tetap fokus dan tidak merasa bosan,” ujar Mamat.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Materi talk show tentang cyberbullying dianggap sangat relevan, mengingat perkembangan teknologi yang semakin sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak.
Mamat berharap agar kegiatan semacam ini dapat diadakan secara rutin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membaca nyaring. “Semoga semakin banyak orang tua yang sadar akan manfaat membaca bagi anak-anak mereka, dan acara seperti ini bisa lebih sering diselenggarakan,” pungkasnya. (fan)