KANAL24 Jamarta – PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) meminta agar pemerintah mampu menjelaskan lebih detil mengenai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, seiring dengan rencana peningkatan kapasitas produksi di tahun 2020.
Direktur SLIS, Wilson Teoh meminta agar instansi yang terkait dengan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 bisa mendorong percepatan pemakaian kendaraan listrik. “Pemakaian arau adopsi kendaraan listrik ini belum ter-define dengan bagus,” katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (7/10/2019).
Selain itu, menurut Wilson, tantangan di industri kendaraan listrik masih ada pada rendahnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan energi listrik untuk kendaraan. “Awareness pada kendaraan listrik itu belum terlalu tinggi bagi konsumen di Indonesi,” imbuhnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, pemerintah harus berperan aktif dalam mendukung implementasi Perpres Nomor 55 Tahun 2019. “Kami juga mengharapkan dukungan pemerintah dalam hal ini. Bisa memberikan arahan yang lebih jelas atas Perpres yang baru terbit ini, untuk mempercepat proses adopsi kendaraan listrik,” papar Wilson.
Pada dasarnya, jelas Wilson, SLIS optimistis terhadap potensi pasar kendaraan listrik di dalam negeri. “Sebenarnya kami juga yakin bahwa pemerintah akan mendorong dan bahkan memberikan insentif atau pun subsidi kepada konsumen maupun instansi-instansi terkait yang mendukung percepatan kendaraan berbasis listrik,” tuturnya.
SLIS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komponen elektronik dan melalui anak usahanya menyediakan dan menjual kendaraan ramah lingkungan dengan sumber daya energi listrik. Hari ini,
SLIS mencatatkan sahamnya di BEI dengan harga penawaran Rp115 per unit dan mengalami kenaikan hingga menyentuh titik atas auto-rejection ke level Rp195.
Dia menyebutkan, pada tahun ini SLIS menganggarkan belanja modal (capex) 2019 senilai Rp5,29 miliar dan hingga akhir September lalu sudah terserap 80 persen.
“Pada tahun depan, nilai capex kami angkanya tidak jauh berbeda demgan tahun ini,” ujar Wilson.
Wilson menyatakan, pada 2019 dan 2020 perseroan akan tetap fokus memproduksi sepeda listrik dan sepeda motor listrik.
“Kami akan meningkatkan produksinya menjadi 1,5 kali lipat. Komposisi sepeda listrik sebesar 80 persen dan sepeda motor listrik 20 persen. Kapasitas tenaganya bisa mencapai 2.000 watt yang bisa di-charge di rumah. Tidak seperti mobil listrik yang charge-nya khusus,” ucapnya. (sdk)