Oleh : Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.*
Majelis dzikir atau majelis ilmu adalah taman surga yang ada di muka bumi. Hal demikian disampaikan oleh Rasulullah Dalam sabdanya yang begitu indah.
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
Apabila kamu melewati taman-taman syurga, maka singgahlah. Para sahabat bertanya: Apakah taman-taman syurga itu? Nabi menjawab: Halaqah-halaqah atau kelompok majelis zikir. (HR. Tirmdizi).
Dianggap sebagai taman surga karena di sana didapati banyak keindahan yang akan membuat seseorang menjadi tenang dan bahagia. Berdzikir dan menimba ilmu adalah sesuatu yang dapat menenangkan dan membahagiakan, karena dengan berzikir kegalauan akan tersingkap, dan dengan ilmu kegelapan akan tercerahkan.
Tidaklah ada sebuah majelis dzikir kecuali seseorang akan bertemu dengan orang-orang baik yang sholih. Berkumpul dengan mereka akan saling mengingatkan kepada Allah swt. Di dalamnya banyak disebut nama Allah yang akan membuat setiap orang menjadikan hatinya tenang dan bahagia, bahkan akan menyingkap kegalauan dan menemukan jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Tidakkah dengan demikian hal ini yang membuat seseorang akan terasa bahagia ?, untuk itulah majelis dzikir disebut sebagai taman surga.
Mengapa majelis dzikir mampu menenangkan dan membahagiakan ?. karena saat orang berkumpul untuk berdzikir mengingat Allah, maka pada saat itu Allah SWT menurunkan banyak malaikat untuk menebarkan rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda ;
لا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, kecuali mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi dengan rahmat Allah, dan diturunkan kepada mereka sakinah (ketenteraman). Allah senantiasa menyebutkan mereka di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR Ibnu Majah).
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya.” (HR Muslim)
Sebuah majelis dzikir, disaat banyak orang berkumpul untuk berdzikir mengingat Allah swt maka turun ketenangan hati pada setiap jiwa yang berdzikir tersebut dan tentunya mereka akan saling meresonansikan ketenangan itu pada semua yang hadir. Sehingga siapapun yang masuk dalam majelis itu akan pula merasakan ketenangan. Bahkan Allah SWT menjanjikan pada mereka yang sedang berkumpul bersama untuk berdzikir tersebut (dzikir jamaiy) dengan 4 keistimewaan yaitu :
Pertama, ketenangan dalam diri. Kedua, Allah turunkan rahmadNya sehingga dikabulkan semua hajar-hajat orang yang berkumpul untuk berdzikir tersebut. Ketiga, malaikat akan mengelilinya sehingga terjadi resonansi ketenangan dan kebahagiaan pada semua yang hadir. Keempat, Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikatnya sehingga menjadi mulai kedudukan mereka.
Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjanjikan bahwa orang-orang yang berkumpul untuk berdzikir bersama-sama maka Allah akan mengampuni dosanya dan memberikan pahala yang Agung yang bisa jadi bentuk pahala yang Agung itu adalah kenangan, kebahagiaan, kesuksesan, terbukanya rezeki, terkabulnya segala hajat, dan segala macam hajat dunia serta kelak diakhirat akan dikumpulkan oleh Allah di dalam surganya sebagai puncak daripada pahala yang Agung itu. sebagaimana firman Allah :
وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمٗا
…. laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab: 35)
Sehingga bahkan seseorang yang berdosa dan banyak berbuat maksiat kepada Allah di saat dia bersedia menghadiri majelis ilmu dan Majelis Dzikir maka Allah pun akan turut mengampuni dosa-dosa orang tersebut sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis.
وفي رواية لمسلمٍ عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ : (( إن للهِ مَلاَئِكَةً سَيَّارَةًفُضُلاً يَتَتَبُّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ ، فَإذَا وَجَدُوا مَجْلِساً فِيهِ ذِكْرٌ ، قَعَدُوا مَعَهُمْ ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضاً بِأجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَؤُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّماءِ الدُّنْيَا ، فإذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعدُوا إِلَى السَّمَاءِ ، فَيَسْأَلُهُمْ اللهُ – عز وجل – – وَهُوَ أعْلَمُ – : مِنْ أيْنَ جِئْتُمْ ؟ فَيَقُولُونَ : جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبادٍ لَكَ في الأرْضِ : يُسَبِّحُونَكَ ، ويُكبِّرُونَكَ ، وَيُهَلِّلُونَكَ ، وَيَحْمَدُونَكَ ، وَيَسْألُونَكَ . قَالَ : وَمَاذا يَسْألُونِي ؟ قالوا : يَسْألُونَكَ جَنَّتَكَ . قَالَ : وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي ؟ قالوا : لا ، أَيْ رَبِّ . قَالَ : فكيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتي ؟! قالوا : ويستجيرونكَ . قَالَ : ومِمَّ يَسْتَجِيرُونِي ؟ قالوا : مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ . قَالَ : وَهَلْ رَأوْا نَاري ؟ قالوا : لا ، قَالَ : فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي ؟! قالوا : وَيَسْتَغفِرُونكَ ؟ فيقولُ : قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ ، وَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَألُوا ، وَأجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا . قَالَ : فيقولون : ربِّ فيهمْ فُلانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إنَّمَا مَرَّ ، فَجَلَسَ مَعَهُمْ . فيقُولُ : ولهُ غَفَرْتُ ، هُمُ القَومُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ )
Dalam riwayat Muslim disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang memiliki keutamaan, mereka selalu berjalan mencari majelis-majelis dzikir. Maka apabila mereka menemukan suatu majelis yang berisi dzikir di dalamnya, mereka lalu duduk bersama mereka, dan mereka saling membentangkan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi langit dunia. Apabila majelis itu bubar, mereka naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka—sedangkan Allah Maha Mengetahui–, ‘Dari mana kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami datang dari hamba-hamba-Mu di bumi. Mereka bertasbih, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan meminta kepada-Mu.’ Allah berkata, ‘Apa yang mereka minta dari-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Mereka meminta surga-Mu.’ Allah berkata, ‘Apakah mereka melihat surga-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Tidak, wahai Rabbku.’ Allah berkata, ‘Maka bagaimana seandainya mereka melihat surga-Ku?’
Mereka berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’ Allah berkata, ‘Dari apa mereka meminta perlindungan kepada-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Dari neraka-Mu, wahai Rabbku.’ Allah berkata, ‘Apakah mereka melihat neraka-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Tidak, wahai Rabbku.’ Allah berkata, ‘Maka bagaimana seandainya mereka melihat neraka-Ku?’
Mereka berkata, ‘Mereka juga meminta ampunan kepada-Mu.’ Allah berkata, ‘Aku telah mengampuni mereka. Aku beri kepada mereka apa yang mereka minta dan Aku beri mereka perlindungan dari apa yang mereka mintai perlindungan kepada-Ku.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, ‘Kemudian para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, di kalangan mereka ada seorang hamba yang banyak sekali kesalahannya. Ia hanya melewati saja lalu ikut duduk bersama mereka.’ Lalu Allah pun berkata, ‘Aku pun mengampuninya, mereka adalah satu kaum yang tidak akan sengsara orang yang duduk bersama mereka.’ (HR. Muslim)
Sering hadir di Majelis Dzikir tentu akan membuat hati semakin tenang dan peluang doa mudah dikabulkan. hal ini adalah cara yang sangat cerdas untuk menyembuhkan luka hati dan menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang dihadapi teruslah Istiqomah dalam menghadiri Majelis Dzikir karena di sana akan meresonansikan Aura positif terhadap kehidupan diri kita.
*) Dr. Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si., Dosen FISIP UB, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Tanwir Al Afkar