Kanal24 – Joging dan jalan kaki merupakan dua jenis aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan tanpa memerlukan peralatan khusus. Meski terlihat sederhana, kedua aktivitas ini memberikan dampak besar terhadap kesehatan jantung, paru-paru, serta kebugaran secara keseluruhan.
Namun, pertanyaan yang kerap muncul di kalangan masyarakat adalah: mana yang lebih baik dilakukan—joging di tempat selama 10 menit atau jalan kaki cepat selama 45 menit?
Baca juga:
Tetap Bugar Berpuasa: Tips Olahraga yang Tepat
Joging di Tempat: Singkat Tapi Padat
Bagi mereka yang sibuk dan memiliki waktu terbatas, joging di tempat bisa menjadi solusi yang efektif. Hanya dalam waktu 10 menit, aktivitas ini sudah dapat memacu sistem kardiovaskular, memperbaiki sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh, dan melibatkan otot-otot penting seperti betis, paha, dan otot inti.
Dalam hal pembakaran kalori, joging di tempat dapat membakar sekitar 80 hingga 120 kalori, tergantung pada berat badan dan intensitas gerakan. Namun, karena sifatnya yang lebih intens, joging cenderung memberikan tekanan lebih pada sendi, terutama jika dilakukan di permukaan yang keras tanpa alas yang memadai. Ini bisa menimbulkan risiko cedera pada lutut atau pergelangan kaki jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar.
Jalan Kaki: Aman, Stabil, dan Serbaguna
Berbeda dari joging, jalan kaki dikenal lebih ramah terhadap persendian dan cocok untuk semua kelompok usia. Jalan kaki cepat selama 45 menit bisa membakar sekitar 150 hingga 200 kalori, tergantung kecepatan berjalan dan berat badan pelaku.
Selain kalori yang terbakar, jalan kaki juga menyimpan banyak manfaat lainnya. Aktivitas ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol, memperlancar sirkulasi darah, dan menjaga kebugaran tubuh secara konsisten.
Lebih dari itu, jalan kaki seringkali menjadi aktivitas yang menenangkan, terutama jika dilakukan di lingkungan hijau atau ruang terbuka yang tenang. Tak jarang, orang menjadikan jalan kaki sebagai bagian dari proses “healing” atau relaksasi mental.
Kembali ke Kebutuhan dan Kondisi Fisik
Menurut para ahli kesehatan, tidak ada pilihan yang benar-benar lebih unggul. Yang terbaik adalah menyesuaikan aktivitas fisik dengan kebutuhan pribadi dan kondisi tubuh masing-masing.
Bagi mereka yang menginginkan hasil maksimal dalam waktu singkat, serta tidak memiliki masalah pada sendi, joging bisa menjadi pilihan yang efisien. Sementara itu, bagi yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, serta keberlanjutan dalam jangka panjang, jalan kaki lebih direkomendasikan.
Dari segi pembakaran kalori, jalan kaki selama 45 menit memang sedikit lebih unggul dibanding joging singkat. Namun, hal terpenting dalam olahraga adalah konsistensi dan mendengarkan sinyal tubuh.
Baca juga:
Tips Olahraga yang Tepat Sambil Puasa Ramadhan
Mana pun Pilihan Anda, Bergerak Itu Penting
Terlepas dari metode yang dipilih, baik joging maupun jalan kaki sama-sama memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Kuncinya adalah melakukannya secara rutin, menyesuaikan dengan kemampuan tubuh, serta memperhatikan kenyamanan dan keamanan selama beraktivitas.
Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga merawat kesehatan mental secara menyeluruh. (zid)