Kanal24, Malang – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada Senin (21/04/2025), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertema pemberdayaan perempuan. Acara ini berlangsung semarak dengan melibatkan para anggota DWP serta sivitas akademika FH UB, dengan mengangkat semangat Kartini sebagai perempuan tangguh yang mampu mengikuti perkembangan zaman.
Ketua DWP FH UB, Letizia Dessy Andreassari, S.H., M.Kn., turut memberikan pandangan mendalam mengenai peringatan Hari Kartini dalam konteks DWP FH UB. Menurutnya, pendidikan memiliki peranan besar dalam mencetak perempuan-perempuan yang tidak hanya menjadi objek dari kemajuan zaman, namun mampu menjadi subjek yang berdaya dan berpengaruh.
Baca juga:
Halal Bihalal FH UB, Perkuat Ukhuwah dan Etos Kerja

“Perempuan-perempuan Indonesia saat ini adalah sosok-sosok tangguh yang dihasilkan dari pendidikan. Ini menjadi tantangan tersendiri di era teknologi sekarang. Maka dari itu, perempuan harus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur,” ujar Letizia.
Ia juga menambahkan bahwa DWP FH UB telah aktif menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan melalui pendekatan pendidikan, baik kepada anggota maupun keluarga mereka. Tujuan utamanya adalah memperluas dampak positif ke lingkungan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Anik Retnowati, menjelaskan bahwa peringatan Hari Kartini kali ini dirancang tidak hanya sebagai seremoni tahunan, tetapi juga sebagai momentum kebersamaan dan peningkatan kesadaran. Serangkaian lomba-lomba ringan digelar untuk menyemarakkan suasana, seperti lomba memasak dan fashion show kebaya, yang diikuti antusias oleh para ibu-ibu anggota DWP.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah adanya pemeriksaan kesehatan gratis dan bincang-bincang santai seputar kesehatan. Kegiatan ini dianggap penting mengingat Hari Kartini tahun ini berdekatan dengan masa pasca-Lebaran, di mana banyak ibu-ibu mengalami peningkatan tensi dan kolesterol.
“Kegiatan ini kami sesuaikan dengan kebutuhan para anggota. Selain memperingati Hari Kartini, kami ingin memberi manfaat nyata seperti pemeriksaan kesehatan dan edukasi sederhana agar ibu-ibu lebih peduli dengan kondisi tubuhnya,” terang Anik.
Dalam diskusi santai yang diadakan, para anggota juga diberikan wawasan seputar pentingnya menjadi perempuan yang berdaya dalam keluarga. Kegiatan ini turut mengangkat nilai-nilai Kartini sebagai figur inspiratif yang memperjuangkan hak perempuan untuk belajar, berkarya, dan berkembang.

Baca juga:
FH UB Sabet Juara dalam Contract Drafting and Negotiation Competition
Anik pun menuturkan makna Hari Kartini baginya secara pribadi. “Sebagai perempuan, ini adalah momen untuk menunjukkan bahwa kita bisa kreatif, mandiri, dan bermanfaat bagi diri sendiri serta lingkungan. Apalagi banyak anggota kami adalah ibu-ibu muda. Kami yang sudah paruh baya harus memberi contoh bahwa semangat Kartini harus tetap hidup,” ujarnya penuh semangat.
Acara Hari Kartini ini menjadi cerminan semangat DWP FH UB dalam melanjutkan perjuangan Kartini: memberdayakan perempuan melalui pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial yang menyentuh langsung kebutuhan anggotanya. Di tengah dinamika zaman modern, para ibu dari DWP FH UB ingin menjadi Kartini masa kini—yang tangguh, cerdas, dan tak henti menginspirasi. (nid)