Kanal24, Malang – Dalam situasi genting di jalan raya, banyak pengemudi refleks menginjak rem mendadak sebagai respons spontan untuk menghindari bahaya. Padahal, tindakan tersebut tidak selalu menjadi solusi aman, bahkan bisa menimbulkan risiko kecelakaan yang lebih besar.
Rem mobil memang menjadi salah satu sistem paling penting dalam kendaraan. Fungsinya vital untuk memperlambat hingga menghentikan laju kendaraan. Namun, penggunaan rem juga harus disesuaikan dengan kondisi jalan dan situasi yang sedang dihadapi.
Baca juga:
Investasi Otomotif RI Tembus Rp 157 Triliun

Selain pentingnya perawatan rem seperti memeriksa cairan rem, mengecek kampas, cakram, hingga tromol, pemahaman kapan dan bagaimana menggunakan rem juga sama pentingnya. Ada situasi tertentu di jalan di mana justru tidak disarankan menginjak rem secara mendadak. Melakukannya malah bisa berujung fatal.
Berikut tiga kondisi yang tidak boleh direspons dengan rem mendadak, seperti dikutip dari siaran pers Auto2000, Senin (5/5/2025):
1. Lubang di Jalan: Rem Mendadak Bisa Hancurkan Kaki-Kaki Mobil
Bertemu lubang besar di jalan memang mengundang rasa panik. Banyak pengemudi langsung menginjak rem kuat-kuat saat melihat lubang di depan. Namun, tindakan ini justru berisiko besar. Selain berpotensi menyebabkan tabrakan dari belakang jika kendaraan lain berada terlalu dekat, rem mendadak saat melindas lubang bisa menyebabkan kerusakan pada kaki-kaki mobil.
Pengereman mendadak dapat memindahkan beban kendaraan ke roda depan, sehingga jika ban depan masuk ke lubang dalam kondisi mengerem, tekanan besar bisa membuat pelek bengkok, ban pecah, hingga merusak suspensi dan sistem kemudi.
Solusi terbaik adalah mengurangi kecepatan secara perlahan saat lubang terlihat dari jarak aman. Jika sudah terlalu dekat dan tidak bisa dihindari, lepaskan kaki dari pedal gas dan rem, dan biarkan kendaraan melewati lubang tanpa beban tambahan dari pengereman.
2. Aquaplaning: Tetap Tenang, Jangan Injak Rem atau Gas
Aquaplaning terjadi ketika permukaan jalan tertutup air, dan ban kehilangan kontak dengan aspal. Akibatnya, mobil bisa meluncur tanpa kendali karena hilangnya traksi ban terhadap jalan. Kondisi ini umum terjadi saat hujan deras, terutama jika ban sudah aus atau tekanan angin tidak ideal.
Dalam situasi seperti ini, kesalahan umum adalah menginjak rem secara mendadak karena panik. Padahal, itu justru bisa membuat mobil tergelincir lebih jauh.
Tindakan yang benar adalah menjaga posisi kemudi tetap lurus, tidak menginjak rem maupun gas, dan membiarkan kendaraan melambat dengan sendirinya hingga traksi kembali. Jika setir sudah terasa ringan dan bisa dikendalikan, berarti ban telah menyentuh jalan dan kendaraan bisa diarahkan kembali.
Penting juga untuk memastikan kondisi ban, tekanan angin, dan sistem suspensi selalu dalam keadaan prima guna mengurangi risiko aquaplaning.
3. Ban Pecah: Jangan Panik, Gunakan Engine Brake
Salah satu situasi paling menegangkan bagi pengemudi adalah ban pecah, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Respons instingtif sebagian besar orang adalah langsung menginjak rem sekuat tenaga. Ini bisa menjadi keputusan yang sangat berbahaya.
Pengereman mendadak saat ban pecah bisa membuat mobil kehilangan kendali secara total, apalagi jika ban depan yang pecah. Mobil bisa oleng ke arah ban yang rusak, dan jika disertai rem keras, bisa berujung terguling atau terpelanting.
Solusinya adalah menggunakan teknik engine brake, yaitu melepaskan gas tanpa menyentuh pedal rem atau kopling. Jaga kemudi tetap lurus, tahan setir dengan kuat, dan biarkan kendaraan melambat secara alami.
Setelah laju mulai menurun dan kendaraan bisa dikendalikan, arahkan mobil secara perlahan ke bahu jalan, nyalakan lampu sein kiri, dan berhenti di tempat aman.
Baca juga:
GIIAS 2022, Pameran Otomotif Terbesar di Jawa Timur Digelar Hari Ini
Mengemudi di jalan raya tidak hanya soal kecepatan dan kelengkapan teknis kendaraan, tapi juga soal respons cerdas terhadap situasi darurat. Menginjak rem mendadak memang terkesan sebagai langkah penyelamatan, namun dalam beberapa kondisi justru bisa memperburuk keadaan.
Pemahaman kapan harus mengerem dan kapan harus tetap tenang tanpa menyentuh pedal rem menjadi bekal penting bagi setiap pengemudi. Tetap waspada, pahami karakter kendaraan, dan pelajari teknik mengemudi defensif untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Apakah kamu sudah siap menghadapi situasi genting di jalan dengan tenang dan bijak? (nid)