Kanal24, Malang – Inovasi mahasiswa Teknik Kimia dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) kembali mencuri perhatian publik dalam ajang ENGINEEDS 2025. Tiga mahasiswa angkatan 2022, yaitu Alda Rania, Nabila Khairah, dan Noufal Aufarisyi, sebagai peserta dengan karya ilmiah berjudul “Prototipe Mobil Berbasis Energi Terbarukan: Konversi Dekomposisi Hidrogen Peroksida-KI sebagai Sistem Penggerak Bersih dan Ramah Lingkungan.”
Prototipe yang mereka tampilkan pada Jumat (23/05/2025) merupakan hasil pengembangan dari eksperimen sebelumnya yang telah mereka kerjakan bersama komunitas Atom C Maker UB, sebuah wadah mahasiswa Teknik Kimia Universitas Brawijaya dalam mengembangkan teknologi berbasis energi alternatif. Karya ini memanfaatkan reaksi dekomposisi kimia antara hidrogen peroksida dan kalium iodida (KI) sebagai pendorong utama kendaraan mini skala laboratorium yang mereka ciptakan.
Baca juga:
Mahasiswa FT UB Sumbang Medali untuk Indonesia

“Kami sudah memiliki prototipe sebelumnya. Jadi saat tahu ada lomba ENGINEEDS ini yang cukup relevan, kami langsung tertarik untuk ikut serta. Proses persiapannya cukup singkat karena sudah ada dasar sebelumnya, tinggal membuat posternya dan mempersiapkan presentasi,” ujar Noufal Aufarisyi.
Alda Rania menambahkan bahwa partisipasi mereka dalam ENGINEEDS bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan juga bentuk eksplorasi untuk membawa hasil riset kampus ke ranah publik.
“Kami ingin mengenalkan bahwa dari Teknik Kimia pun bisa menghasilkan teknologi ramah lingkungan yang aplikatif, seperti sistem penggerak berbasis reaksi kimia ini. Kami ingin menunjukkan bahwa ilmu teori di kelas bisa diimplementasikan dalam bentuk nyata,” jelas Alda.
Di sisi lain, Nabila Khairah menyoroti tantangan mental dalam kompetisi ini. Presentasi di hadapan juri dan audiens menjadi ujian tersendiri, terlebih dalam menyampaikan materi teknis yang kompleks secara ringkas dan menarik.
“Latihan presentasi sangat membantu kami membentuk kepercayaan diri. Tantangan utama adalah menyederhanakan bahasa teknis agar dapat dipahami secara umum, dan itu butuh latihan mental yang cukup,” ungkap Nabila.
Karya mereka berhasil masuk final karena dinilai memiliki tingkat orisinalitas dan kebermanfaatan tinggi. Sistem penggerak berbasis hidrogen peroksida ini tidak hanya memperkenalkan konsep energi bersih, tetapi juga membuka peluang pengembangan kendaraan mini edukatif yang dapat diterapkan di sekolah atau komunitas pembelajaran sains.
Baca juga:
Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul
Partisipasi mereka dalam ENGINEEDS 2025 juga diharapkan menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa ilmu yang dipelajari ke dalam bentuk nyata yang berdampak luas. Selain itu, lomba ini menjadi pembuktian bahwa mahasiswa Teknik Kimia juga mampu bersaing dalam bidang inovasi teknologi, bukan hanya terbatas pada laboratorium dan jurnal ilmiah.
ENGINEEDS 2025 sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dengan rangkaian lomba seperti esai, poster ilmiah, serta pameran inovasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Acara ini juga menghadirkan job fair dan penawaran beasiswa dari mitra industri. (nid/rey)