KANAL24, Jakarta – Kementerian Perindustrian mengungkapkan Dunlop Aircraft Tyres berencana membangun pabrik ban pesawat baru dan vulkanisir di Karawang, Jawa Barat. Rencananya pembangunan pabrik ini akan menelan biaya untuk tahap awal sebesar Rp1 triliun. Dunlop Aircraft Tyres direncanakan menggandeng PT Rubberman Indonesia sebagai mitra lokal.
Dunlop Aircraft Tyres merupakan salah satu produsen ban pesawat global yang berasal dari Inggris. Mereka mempunyai pabrik di China untuk melayani konsumennya di wilayah Asia Pasifik. Sedangkan, PT. Rubberman Indonesia merupakan industri ban vulkanisir dengan memiliki lebih dari 25 pabrik yang lokasinya tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
“Kami menyambut baik dengan adanya rencana investasi retreading dan produksi band pesawat terbang dari Dunlop Aircraft Tyres. Kita ketahui, Dunlop adalah pemain besar, termasuk untuk memproduksi ban pesawat terbang,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Dengan adanya rencana investasi ini diharapkan dapat memperkuat struktur manufaktur di sektor pengolahan karet agar lebih berdaya saing. Untuk tahap awal pabrik ban vulkanisir ini diproyeksi baru bisa beroperasi dalam waktu 18 bulan ke depan. Setelah itu, mereka komitmen untuk membangun fasilitas pabrik ban yang baru.
Agus menyampaikan, rencana investasi tersebut menjadi sinyal baik bagi Indonesia di tengah kelesuan ekonomi global. Di samping itu, menandakan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama investasi bagi perusahaan kelas dunia.
Dikatakannya juga bahwa investasi pembangunan pabrik ban yang merupakan komponen pesawat tersebut berpotensi untuk memacu pertumbuhan sektor industri dan ekonomi nasional. Hal ini seiring pertumbuhan di sektor transportasi udara yang kian meningkat dengan dibangunnya beberapa bandara yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Apalagi, industri pesawat ini secara konsisten tumbuh sebesar 6 persen, yang terjadi selama 10-20 tahun terakhir. Jadi, pertumbuhannya stabil, karena memang potensinya sangat besar sekali,” ungkapnya.
Selain itu, adanya fasilitas pabrik ini, akan berpengaruh pada efisiensi biaya perawatan atau vulkanisir ban pesawat yang digunakan oleh maskapai Indonesia. Sebab, sampai saat ini, seluruh ban yang digunakan oleh maskapai di Indonesia divulkanisir di China, Hongkong dan Thailand. Di sisi lain, lokasi Indonesia yang berada di jalur Asia Pasifik memungkinkan untuk meraih pasar Australia dan Selandia Baru. Agus juga berharap, investasi ini bisa menarik perusahaan-perusahaan dari Singapura dan Malaysia untuk melakukan retreading ban di Indonesia.
Guna merealisasikan investasi ini, Kemenperin akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendukung percepatan perizinan dan pemberian insentif. “Kami sudah berbicara dengan Kepala BKPM untuk mem-follow up. Kami juga mendorong keterlibatan dari maskapai dalam negeri untuk berpartisipasi pada rencana investasi tersebut,” tandasnya. (sdk)