KANAL24, Malang – Tanah yang sehat adalah landasan kehidupan. Diungkapkan oleh Distinguish Professor, Dr. Wang Yu-Min dari Department of Civil Engineering, National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) Taiwan, pada international seminar hari ini (8/11/2019) di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan rangkaian acara peringatan Dies Natalies ke 59 FP UB.
Tanah yang sehat akan memberikan keuntungan pada keanekaragaman hayati, produksi makanan, air, dan penyimpanan karbon.
Degradasi tanah adalah proses global yang mengalami peningkatan. Bentuk utamanya adalah penipisan nutrisi, bahan organik tanah, dan erosi. Dampak negatif degradasi tanah dapat menyebabkan kehilangan arus tanah di sebagian atau keseluruhan tanah dan menurunkan kapasitas produktif di masa depan. Degradasi tanah dapat mengakibatkan bahaya alam dan penggunaan lahan yang tidak cocok. Degradasi tanah dapat disebabkan oleh 2 kerusakan, yakni erosi oleh air dan erosi angin.
“Solusinya, dengan menggunakan bahan penutup, teknik produksi tanaman yang ditingkatkan seperti organik pupuk dan jenis metode irigasi, ,membajak untuk penghancuran riil dan penanaman kontur, terasering, pemilihan praktik penggunaan lahan yang cermat, metode pengolahan tanah konservasi, menggunakan pembatas saluran untuk mencegah erosi. Ini yang dinamakan pertanian berkelanjutan atau proses pengelolaan lahan,” papar Wang Yu-Min.
Lanjutnya, keuntungan teknologi pintar dengan menutup tanaman adalah membangun tanah yang sehat, penyimpanan nutrisi dalam tanah bertambah, dapat mengontrol erosi, dan dapat mereduksi gulma.
Selain itu, teknologi pintar lain yang juga dipresentasikan adalah sistem budidaya padi ramah lingkungan. Sistem ini merupakan simbiosis mutualisme berupa probiotik yang menyediakan nutrisi dan air untuk beras. Selain itu, beras membawa fotosintesis dan menyediakan probiotik dengan memproduksi energi. Kemudian, dalam sistem ini mempengaruhi faktor tanah berupa probiotik menyerap nutrisi dan kelembaban di tanah. Dalam peran ini, Probiotik dapat menstabilkan nutrisi dan kelembaban tanah.
“Probiotik meningkatkan kemampuan tanaman untuk menangkap karbon dari atmosfer dan menyimpannya di tanah. Selain itu juga dapat meningkatkan fotosintesis, mekanismenya terbukti dan efektif untuk memanfaatkan karbondioksida. Sehingga, meningkatkan kesehatan tanah, meningkatkan masa akar, dan membangun biomassa mikroba,” jelasnya.
Rencananya akan dilakukan kolaborasi antara FP UB dengan NPUST di bidang padi dan kopi dengan menggunakan teknologi pintar itu. Wang Yu-Min mengungkapkan rasa bangganya karena mahasiswa FP UB dikenal dengan sikap kerja keras. Ia juga berharap, melalui seminar ini mahasiswa FP bisa terus belajar pertanian masa depan untuk pertanian yang berkelanjutan. (Meg)