Kanal24, Malang – Gebyar Brawijaya Qur’ani Nasional (GBQN) ke-10 yang diselenggarakan Universitas Brawijaya (UB) semakin semarak dengan digelarnya cabang lomba Nasyid pada Jumat (25/10/2025). Bertempat di Gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, kompetisi ini menjadi salah satu cabang seni Islami yang paling dinanti dalam rangkaian acara GBQN yang telah memasuki dekade pelaksanaannya.
Kompetisi nasyid tahun ini terbuka untuk kategori umum, yang mencakup pelajar SMA, mahasiswa, hingga masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak delapan tim tampil memukau, menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan ketakwaan melalui syair-syair yang dikemas dalam alunan vokal penuh harmoni.

Vicky, selaku perwakilan panitia lomba nasyid, menjelaskan bahwa tahun ini para peserta diberi kebebasan untuk memilih format penampilan, baik secara a cappella maupun menggunakan alat musik sederhana seperti band. “Lomba ini memberikan ruang ekspresi yang luas. Yang penting tetap sesuai dengan nilai-nilai syiar Islam,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Tiga aspek utama menjadi landasan penilaian dewan juri, yaitu kualitas vokal, aksi panggung, dan interpretasi lagu. Penampilan peserta dinilai tidak hanya dari segi musikalitas, tetapi juga dari kemampuan menyampaikan makna lirik dan pengaruh emosional terhadap audiens.
“Para juri kita tahun ini mayoritas merupakan alumni UB yang memang sudah lama berkecimpung di dunia seni religi, terutama nasyid. Mereka sangat memahami nuansa syair-syair Islami yang disampaikan para peserta,” tambah Vicky.
Nasyid sendiri merupakan seni vokal Islami yang telah lama menjadi media dakwah dan refleksi spiritual. Melalui lomba ini, GBQN UB tidak hanya menghadirkan persaingan yang sehat antar peserta, tetapi juga membuka ruang apresiasi bagi seni religi sebagai salah satu bentuk dakwah yang menyentuh hati.
Salah satu peserta dari tim nasyid asal Jawa Barat menyampaikan rasa bahagianya bisa tampil di panggung GBQN UB 10. “Kami merasa sangat diberkahi bisa tampil di sini, membawa pesan kebaikan lewat lagu dan menjalin ukhuwah dengan tim-tim lain dari berbagai daerah,” ujarnya setelah penampilan.
Dengan nuansa Islami yang kuat, suasana di Gedung FIB UB pun terasa penuh semangat dan kekhusyukan. Para penonton terlihat antusias mengikuti tiap penampilan, sembari ikut bersenandung dan memberi tepuk tangan meriah.
Gebyar Brawijaya Qur’ani Nasional ke-10 tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menyemai nilai-nilai Al-Qur’an melalui berbagai bentuk seni dan kompetisi. Cabang nasyid menjadi bukti bahwa syiar Islam dapat dikemas secara indah dan tetap menggugah hati generasi muda serta masyarakat luas.
Melalui kegiatan ini, Universitas Brawijaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung dakwah kreatif serta memperluas pemahaman dan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. (nid)