Kanal24, Malang – Rangkaian Gebyar Brawijaya Qur’ani Nasional (GBQN) X 2024 kembali berlangsung khidmat dan penuh makna pada Jumat (25/10/2024) dengan digelarnya cabang lomba Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) tingkat siswa di Gedung Balai Senat Universitas Brawijaya. Perlombaan yang menjadi bagian dari sembilan cabang utama dalam GBQN ini menarik perhatian dengan kehadiran 27 peserta dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur dan luar pulau Jawa seperti Yogyakarta.
MHQ merupakan ajang untuk menguji kemampuan hafalan Al-Qur’an para peserta. Pada lomba kali ini, para siswa diminta menghafal lima juz Al-Qur’an. Dalam pelaksanaannya, dewan juri membacakan potongan ayat secara acak, dan peserta harus melanjutkannya dengan benar sesuai kaidah tajwid, qiraat Asim (standar bacaan Al-Qur’an yang umum di Indonesia), serta menjaga adab dalam berpakaian dan sikap selama lomba berlangsung.

Raditya Rahmadhani, selaku panitia cabang MHQ, menjelaskan bahwa kompetisi berlangsung lancar meskipun sempat ada kendala teknis kecil seperti pergantian mikrofon. Ia menekankan pentingnya kompetisi ini tidak hanya sebagai ajang untuk meraih juara, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan pembelajaran mendalam terhadap Al-Qur’an.
“Harapan dari lomba ini semoga kita semuanya bisa menjernihkan hati dengan Al-Qur’an, menenangkan jiwa, dan menjauhkan sifat-sifat arogan. Ini bukan sekadar perlombaan, tapi sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Raditya.
MHQ menjadi salah satu cabang lomba paling diminati dalam GBQN karena menguji kekuatan memori, ketelitian tajwid, serta kesungguhan peserta dalam menjaga hafalan. Tak hanya diuji dari sisi hafalan, aspek spiritual dan adab juga mendapat perhatian serius dari panitia dan juri.
Gelaran GBQN X secara keseluruhan diikuti oleh 1.435 peserta dari 73 perguruan tinggi dan 130 sekolah yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Acara yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religi Universitas Brawijaya ini mengusung tema “Grounding the Heart in Upholding Eternal Civilization of the Quran” atau “Membumikan Hati dalam Menegakkan Peradaban Abadi Al-Qur’an”.
Lomba MHQ kali ini tidak hanya mencerminkan semangat kompetisi sehat, namun juga menjadi sarana pembinaan karakter, mental spiritual, dan moral generasi muda Islam agar menjadi pribadi yang kuat secara ruhani. Dengan semangat ini, MHQ tidak hanya melahirkan para juara, namun juga para penjaga nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. (nid)