Kanal24 – Mi instan adalah makanan cepat saji yang praktis, murah, dan digemari banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain dimasak seperti biasa, sebagian orang juga punya kebiasaan menyantap mi instan secara mentah, biasanya dengan cara diremukkan, dicampur bumbu, lalu langsung dimakan seperti camilan.
Walaupun terlihat praktis dan enak, kebiasaan makan mie instan mentah ternyata menyimpan risiko kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele. Berikut adalah 3 bahaya utama dari mengkonsumsi mie instan mentah secara terus-menerus:
Baca juga:
Secrets of Divine Love Journal dan Kedalaman Spiritualitas Islam

1. Gangguan Pencernaan dan Perut Kembung
Mie instan mentah mengandung bahan pengawet, lemak jenuh, serta karbohidrat olahan yang sulit dicerna tubuh, apalagi saat tidak dimasak. Proses memasak seharusnya membantu melunakkan mie agar lebih mudah dicerna.
Ketika dimakan dalam keadaan mentah:
- Mei masuk ke perut dalam kondisi keras dan kering.
- Proses cerna menjadi lebih lambat.
- Perut bisa terasa kembung, begah, atau nyeri, terutama pada orang yang punya masalah lambung seperti maag.
Konsumsi berlebihan juga bisa memicu sembelit karena rendahnya kandungan serat dalam mie instan.
2. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
Mei instan mengandung zat aditif seperti t-butylhydroquinone (TBHQ), sejenis antioksidan sintetis dari minyak bumi yang digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk olahan.
Dalam kondisi normal, TBHQ masih berada dalam batas aman jika mie dimasak dan dikonsumsi sesekali. Namun, saat mi dikonsumsi mentah, risiko paparan bahan kimia ini bisa meningkat, karena:
- Tidak ada proses pemanasan yang membantu menguraikan sebagian zat aditif.
- Bumbu mie instan sering mengandung MSG dan sodium tinggi, yang jika dimakan langsung tanpa air, bisa lebih cepat diserap dan membebani ginjal.
TBHQ dalam jumlah berlebihan dapat memicu gejala seperti mual, muntah, dan bahkan kerusakan sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang.
3. Risiko Kecanduan & Pola Makan Buruk
Mie instan—termasuk yang dimakan mentah—mengandung kombinasi garam tinggi, lemak, dan MSG, yang dirancang untuk memanjakan lidah. Itulah sebabnya banyak orang bisa kecanduan makan mie instan sebagai camilan.
Akibatnya:
- Kebiasaan ngemil jadi tidak sehat, karena digantikan oleh makanan tinggi kalori, rendah nutrisi.
- Risiko obesitas meningkat jika dikonsumsi rutin tanpa diimbangi gizi seimbang.
- Anak-anak yang terbiasa makan mi mentah bisa kehilangan selera makan makanan sehat seperti sayur dan buah.
Dalam jangka panjang, ini dapat berdampak buruk pada kesehatan metabolik dan kebiasaan makan seseorang.
Mie instan memang bukan makanan terlarang. Jika dikonsumsi dengan cara yang benar dan tidak berlebihan, ia bisa menjadi penyelamat saat lapar menyerang. Namun, mengkonsumsi mie instan secara mentah sebaiknya dihindari, terutama sebagai kebiasaan.
Bahaya bagi sistem pencernaan, paparan zat aditif, serta dampak pada pola makan menjadikan mie instan mentah bukan camilan yang aman bagi tubuh.
Jika kamu ingin sesuatu yang cepat dan praktis, lebih baik olah mie dengan air panas dan tambahkan sayur atau telur agar lebih bergizi. Ingat, kesehatan tubuh dimulai dari kebiasaan makan yang bijak!
Baca juga:
Kenapa Restoran di Tempat Wisata Biasanya Mahal?
Makan mie instan mentah mungkin terasa praktis dan enak sebagai camilan, tapi di balik kelezatannya tersimpan risiko yang tak bisa diabaikan. Mulai dari gangguan pencernaan, paparan zat kimia berbahaya, hingga efek jangka panjang pada pola makan, semua bisa berdampak negatif terhadap kesehatan jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.
Mie instan tetap bisa dinikmati, asal dimasak dengan benar dan tidak dikonsumsi berlebihan. Bijaklah dalam memilih apa yang masuk ke tubuh—karena kebiasaan kecil hari ini bisa menentukan kondisi kesehatan di masa depan.
Ingat, kenyang sesaat tak sebanding dengan kesehatan jangka panjang. Jadi, yuk mulai lebih peduli pada cara kita mengonsumsi makanan, termasuk mie instan! (rey)