KANAL24, Malang – Untuk meningkatkan peran komunitas Arthropoda, yang mana memiliki peranan penting dalam ekosistem. Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D, melakukan 2 inovasi, yakni rekayasa habitat dan membuat pupuk pestisida hayati cair. Amin Setyo Leksono merupakan profesor ekologi pertama di FMIPA UB.
Alumni Hiroshima University itu mengungkapkan bahwa peran komunitas Arthropoda khususnya di agroekosistem adalah untuk mengendalikan hama. Dari beragam peranan Arthropoda pada agroekosistem, beberapa peran penting tersebut meliputi musuh alami hama, peran sebagai penyerbuk, peran sebagai pengurai dan peran sebagai bioindikator.
Lanjutnya, rekayasa habitat yang dilakukan dengan menanam jenis tumbuhan refugia yang sebagian merupakan tumbuhan liar seperti, babandotan, kenikir, marigold, bawangan, sebagian lain adalah tumbuhan budidaya seperti kacang panjang, gambas, cabai, dan tomat. Tumbuhan refugia ini ditanam di tepi kebun atau di pematang sawah. Rekayasa habitat yang dilakukan di pematang sawah berupa ajir tunggal dan ajir ganda.
Selain melakukan rekayasa habitat, Profesor ke-20 FMIPA itu juga melakukan inovasi dengan membuat pupuk pestisida hayati cair yang berasal dari fermentasi bahan alami lokal seperti empon-empon, gadung, buah maja, dicampur dengan air cucian beras, air kelapa, gula dan terasi. Produk ini diberi nama Biocombat dan sudah dipatenkan.
“Biocombat ini bersifat umum, jadi dapat digunakan ke semua jenis tanaman. Penggunaannya, bisa disemprotkan di pagi hari. Untuk tanaman yang baru konversi dari konvensional menuju semi organik, membutuhkan 4-6 kali semprot selama masa tanam. Tetapi, makin lama nanti akan semakin berkurang hingga hanya membutuhkan 1-2 kali semprot dalam kurun waktu tanam tersebut,” jelasnya.
Hasil dari penggunaan Biocombat ini sudah terlihat pada saat diujikan di lahan pertanian apel. Dengan menggunakan pestisida hayati cair ini, bisa meningkatkan kadar gula buah, kadar vitamin C buah, kaliaum, dan dapat meningkatkan kualitas tanah. Tetapi, Amin juga menekankan bahwa pupuk organik tetap harus digunakan disamping pemberian pestisida hayati ini.
Profesor ke-251 UB tersebut menyarankan agar ada kajian lebih lanjut untuk meneliti peranan Arthropoda yang lebih khusus di tingkat populasi dan pada berbagai jenis tanaman budidaya. Serta upaya yang lebih mendalam untuk mengembangkan produk pupuk biopestisida cair dari sumberdaya lokal untuk beragam jenis tanaman budidaya. (meg)