KANAL24, Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp10 triliun untuk pemberian modal kerja bagi dua juta calon penerima kartu pra-kerja.
Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani, mengatakan terkait kebijakan teknis dalam penyaluran kartu pra-kerja, pemerintah sedang menggodoknya. Diharapkan dalam waktu dekat kartu pra-kerja sudah dapat dibagikan, sehingga bisa mendorong pengurangan pengangguran.
“Ini sedang digodok, mudah-mudahan Januari sudah siap, bentuknya nanti akan ada pelatihan yang disesuaikan dengan tempat pelatihan yang memang kredibel,” kata Askolani dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (15/11/2019).
Dia mengatakan dari dua juta kartu pra-kerja tersebut, sebanyak 500.000 di antaranya akan berbasis kartu. Sementara sisanya 1,5 juta berbasis digital. Kartu ini tidak seperti bantuan pemerintah lainnya yang sifatnya satu arah. Artinya para pemegang kartu harus mengikuti serangkaian pelatihan keterampilan sesuai dengan minat dan bidangnya sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
“Target kita dua juta, sekitar 1,5 juta akan dilakukan secara online dan yang 500.000 manual seperti melalui BLK (Balai Latihan Kerja),” ujar Askolani.
Seperti diketahui, kebijakan ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja dengan SDM yang kompeten. Nantinya, penerima kartu pra-kerja akan diberikan berbagai pelatihan keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia usaha. (sdk)