Kanal24, Malang – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya menggelar Ujian Terbuka Disertasi Program Doktor Matematika pada Kamis (3/7/2025). Pada sidang terbuka ini, Promovenda Anna Silvia Purnomo mempertahankan disertasinya berjudul “Dinamika Model Predator-Prey Leslie-Gower dengan Efek Ketakutan dan Penyebaran Penyakit pada Prey.”
Disertasi ini dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Isnani Darti, S.Si., M.Si., selaku promotor sekaligus Koordinator Program Studi (KPS) Doktor Matematika FMIPA UB. Dalam sambutannya, Prof. Isnani menekankan bahwa penelitian ini mengembangkan salah satu cabang penting dalam matematika biologi, yaitu pemodelan dinamika populasi dengan memasukkan dua aspek kunci: efek ketakutan (fear effect) dan penyebaran penyakit yang memengaruhi populasi prey (mangsa).
Baca juga:
Partisipasi Pildek FMIPA Tinggi, Prof. Sukir Maryanto Unggul

“Model ini bertujuan untuk menganalisis dinamika sistem dan kestabilan titik-titik kesetimbangan. Kita ingin melihat apakah dalam jangka panjang populasi predator dan prey bisa hidup berdampingan atau salah satunya punah,” jelas Prof. Isnani.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa meskipun model ini bersifat teoritis dan belum menggunakan data empiris lapangan, pengembangan ke depan sangat mungkin dilakukan melalui proses estimasi parameter berbasis data riil. Dengan begitu, model akan menjadi lebih aplikatif dan bisa digunakan dalam pengambilan keputusan kebijakan konservasi atau manajemen ekosistem.
Integrasi Matematika, Ekologi, dan Epidemiologi
Anna Silvia menjelaskan bahwa model yang ia kembangkan merupakan perluasan dari model klasik Leslie-Gower, dengan penambahan dua komponen penting: efek ketakutan dan infeksi penyakit. Dalam disertasinya, prey yang terkena penyakit diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu prey yang rentan dan prey yang sudah terinfeksi.
“Hanya dengan mendengar suara predator, prey bisa mengalami stres. Kami ingin menyederhanakan kompleksitas ekosistem ini ke dalam bentuk matematika yang dapat dianalisis dan diprediksi,” jelasnya.
Model ini termasuk ke dalam bidang eco-epidemiology, yakni gabungan antara ekologi dan epidemiologi. Pendekatan ini penting karena dalam dunia nyata, hewan tidak hanya menghadapi ancaman dari predator, tetapi juga dari penyakit yang menyebar dalam komunitas mereka. Dengan pemodelan ini, kita dapat memprediksi apakah populasi akan bertahan, punah, atau mencapai keseimbangan jangka panjang.
Aplikasi Luas dan Potensi Kolaborasi
Prof. Isnani dalam penjelasannya juga menyampaikan bahwa pemodelan matematika seperti ini tidak hanya terbatas pada dunia ekologi atau biologi saja. Model predator-prey dapat diadaptasi ke berbagai sistem lain, seperti perbankan (antara bank dan nasabah), sistem ekonomi, bahkan penyebaran virus komputer.
“Model dasarnya sama, hanya konteksnya yang berbeda. Itulah kekuatan matematika dalam menyederhanakan dan menganalisis berbagai fenomena kompleks,” ujarnya.
Anna Silvia pun berencana untuk mengembangkan penelitiannya ke ranah farmakologi, dengan mengadaptasi konsep predator-prey untuk memahami interaksi antara patogen, sel tubuh, dan reaksi terhadap obat. Harapannya, model ini dapat membantu memperkirakan dosis obat yang optimal.
“Kami ingin model ini kuat secara teoritis dan bisa membantu para peneliti di bidang medis memahami dinamika interaksi obat dan penyakit,” tambahnya.

Kontribusi Ilmiah dan Harapan ke Depan
Penelitian Anna Silvia telah menghasilkan publikasi di jurnal bereputasi internasional, salah satunya telah diterbitkan di jurnal Tradefit yang terindeks Scopus Q3. Satu lagi artikel ilmiah saat ini sedang dalam proses submission.
Baca juga:
Bincang Intelektual Bacadek FMIPA UB
Anna juga mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan karier sebagai dosen dan peneliti, agar dapat terus berkontribusi dalam pengembangan matematika terapan di Indonesia.
“Saya berharap Program Studi Doktor Matematika di UB semakin maju, dan hasil riset kami bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan,” ujarnya menutup sesi ujian terbuka.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa matematika berkutat pada angka dan rumus dan memiliki kekuatan besar untuk memahami dan memecahkan masalah nyata, mulai dari ekosistem hingga sistem farmasi. Model Predator-Prey Leslie-Gower yang dikembangkan Anna Silvia adalah contoh nyata bagaimana teori matematika dapat menjembatani sains, teknologi, dan kehidupan. (nid/din)