Kanal24, Malang – Tim Universitas Brawijaya All Star dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lamongan menggelar pertandingan persahabatan di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (12/7/2025).
Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk silaturahmi dan penguatan kerja sama antara dunia akademik dan pemerintahan. Pertandingan digelar di Stadion Gajayana Malang dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Selain menjadi ajang olahraga, kegiatan ini juga menjadi simbol kolaborasi berkelanjutan antara Universitas Brawijaya dan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Laga ini menjadi ajang olahraga dan juga momentum penguatan kerja sama antara UB dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pertandingan digelar dalam suasana santai dan penuh keakraban. Di balik semangat kompetitif yang tetap terasa, pertandingan ini menjadi wadah mempererat tali silaturahmi, memperkuat jejaring, dan menumbuhkan sinergi antara para akademisi dan birokrat.
Baca juga:
FKUB Berbagi Gizi Sehat dan Bahagia untuk Lansia Malang

Inisiasi dari Kolaborasi yang Lebih Luas
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB, Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D., menjelaskan bahwa pertandingan ini merupakan bagian dari implementasi nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Brawijaya dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Sebelum pertandingan, telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara FMIPA UB dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Lamongan.
“Ini adalah bagian dari realisasi kerja sama yang tidak hanya berhenti pada penandatanganan, tapi juga langsung kami implementasikan. Banyak pejabat Lamongan yang saat ini sedang melanjutkan studi pascasarjana di UB, dan ke depannya kami berharap kolaborasi ini bisa menjangkau kalangan guru hingga masyarakat umum, khususnya melalui program afirmasi pendidikan,” ungkap Prof. Sukir.
Pertandingan Bernuansa Persaudaraan dan Kesehatan
Dedi Iswanto dari Fakultas Vokasi UB menyebut laga ini sebagai bentuk silaturahmi sehat. “Yang penting happy, fun, kita main bola bukan untuk mencari siapa menang siapa kalah. Kita semua, para dosen, profesor, bahkan bupati dan pejabat daerah lainnya bermain dalam satu lapangan. Intinya menjaga persaudaraan dan semangat hidup sehat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pertandingan ini tidak direncanakan secara formal dan hanya dipersiapkan selama seminggu. Meski demikian, antusiasme tinggi ditunjukkan oleh semua pihak yang hadir.
Bupati Lamongan, Dr. Yuhronur Efendi, MBA., M.EK., yang turut bermain dalam pertandingan, mengungkapkan kegembiraannya dapat hadir langsung ke Malang bersama jajaran Forkopimda Lamongan. “Yang lebih penting dari pertandingan ini adalah pesan silaturahmi dan semangat kolaborasi. Saat ini, ada 21 pejabat kami yang sedang menempuh studi S3 di UB. Artinya kerja sama ini sudah terbangun lama dan akan terus kami lanjutkan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar kerja sama bisa berfokus pada pendidikan dan juga menjangkau bidang riset dan inovasi daerah, seperti potensi sumber daya alam, pengembangan wisata cerdas, dan pertanian berkelanjutan.
Diplomasi Sepak Bola, Tradisi UB
Menurut Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, S.E., M.Sc., Guru Besar FEB UB yang juga ikut bertanding, Universitas Brawijaya telah menjadikan pertandingan persahabatan semacam ini sebagai bagian dari diplomasi sepak bola. Sebelumnya, UB juga pernah mengadakan laga serupa dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang, Kota Batu, hingga tim dari Petrokimia Gresik dan Universitas Indonesia.
“Sekarang bukan zamannya lagi akademisi hanya menulis publikasi ilmiah, tapi juga harus berdampak langsung ke masyarakat. Lewat sinergi dengan pemerintah daerah, kita bisa mengimplementasikan hasil-hasil riset secara nyata,” tegas Prof. Candra.

Baca juga:
Pelatihan Komposting Arjosari Wujudkan Lingkungan Minim Sampah
Akan Berlanjut ke Lamongan
Pertandingan yang berlangsung selama dua babak ini ditutup dengan skor bersahabat. Sebagai bentuk balasan, Tim UB All Star diundang untuk bertanding ulang di Stadion Surajaya Lamongan pada Sabtu (19/07/2025) mendatang. “Kita akan datang dengan kekuatan penuh. Tidak semata pertandingan, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan sinergi antarlembaga,” tutur Dedi Iswanto.
Friendly match UB All Star vs Forkopimda Lamongan untuk semangat membangun jembatan antara dunia akademik dan birokrasi. Dalam era kolaborasi lintas sektor, pendekatan non-formal seperti ini terbukti efektif dalam mempererat hubungan dan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang.
Pertandingan ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi tidak selalu harus dibangun dalam forum formal. Kadang, sebuah laga sepak bola bisa menyatukan visi dan melahirkan langkah konkret demi kemajuan bersama. (nid/dht)