Kanal24, Malang – Rendahnya literasi hukum dan ekonomi di kalangan pelajar menengah kejuruan menjadi perhatian serius dalam upaya membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Berangkat dari urgensi tersebut, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Kelompok 17 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menggelar penyuluhan bertema “Penguatan Pemahaman Siswa-Siswi SMK Nahyada Global melalui Penyuluhan Hak Kekayaan Intelektual dan Konsep Dasar Perpajakan.” Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 18 Juli 2025 di SMK Nahyada Global, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Program ini menjadi bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam mendekatkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat, khususnya generasi muda desa yang tengah menempuh pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK). Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), khususnya poin keempat: pendidikan berkualitas.
Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Anindita Purnama Ningtyas, S.H., M.H., menyampaikan bahwa MMD adalah ruang belajar dua arah yang mempertemukan ilmu di kampus dengan praktik langsung di masyarakat. “Melalui MMD, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga menjadi agen pengetahuan yang membawa dampak langsung,” ujarnya.

Penyuluhan diikuti puluhan siswa dari berbagai jurusan dan berlangsung interaktif. Materi pertama disampaikan oleh Frisky Ihza Gyavano Gunawan, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum UB. Ia memaparkan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap karya dan inovasi.
“Dengan memahami HKI sejak dini, siswa bisa lebih siap menghadapi dunia kerja yang menghargai orisinalitas dan kreativitas,” jelas Frisky. Ia menekankan bahwa perlindungan HKI sangat relevan dengan potensi siswa di SMK yang menekuni berbagai bidang keterampilan seperti desain, akuntansi, analisis kimia, hingga otomatisasi tata kelola perkantoran.
Materi kedua dibawakan oleh Rizka Fadhlia Arini, mahasiswi Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi UB. Rizka membawakan sesi penyuluhan tentang konsep dasar perpajakan dengan pendekatan ringan dan aplikatif.
Ia menjelaskan tentang fungsi pajak, jenis-jenis pajak, serta pentingnya peran aktif masyarakat sebagai wajib pajak. “Pajak bukan hanya kewajiban, tapi juga kontribusi kita terhadap pembangunan bangsa,” ujar Rizka dalam penyampaiannya. Antusiasme siswa tergambar dari banyaknya pertanyaan yang muncul, mulai dari cara mendaftarkan merek dagang hingga sanksi bagi pelanggar pajak.

Kegiatan ini tak hanya sarat muatan edukatif, tetapi juga dikemas menyenangkan. Terdapat sesi kuis interaktif dan permainan tebak gambar yang membuat siswa lebih mudah memahami materi. Diskusi berlangsung terbuka, mencerminkan ketertarikan peserta pada topik hukum dan ekonomi dalam konteks kehidupan nyata dan masa depan karier mereka.
Program ini sekaligus menunjukkan sinergi antara pendidikan tinggi dan pendidikan menengah dalam membangun desa melalui pendekatan yang inklusif dan aplikatif. Para siswa mendapatkan wawasan yang bermanfaat, tidak hanya untuk dunia kerja tetapi juga dalam membangun usaha mandiri di masa depan.
Penyelenggaraan kegiatan ini membuktikan bahwa penguatan literasi hukum dan ekonomi harus dimulai sejak bangku sekolah, terutama di tingkat SMK yang mencetak lulusan siap kerja. Dengan memberikan bekal pengetahuan yang tepat, para pelajar diharapkan dapat menjadi warga negara yang sadar hukum, taat pajak, dan mampu memanfaatkan kekayaan intelektual secara bijak.
Di akhir kegiatan, suasana keakraban antara mahasiswa dan siswa menandai keberhasilan program ini sebagai ruang belajar bersama. Harapannya, kegiatan serupa dapat diperluas ke sekolah lain di desa-desa sekitar, agar semakin banyak generasi muda yang mendapatkan edukasi tentang hak dan tanggung jawab sebagai warga negara yang cerdas dan mandiri.(Din/Frs)