Kanal24, Malang – Bagi mahasiswa perantauan, tinggal di rumah kontrakan seringkali menjadi pilihan karena lebih ekonomis dibanding kos eksklusif dan memberi keleluasaan dalam berbagi ruang bersama teman. Namun, kehidupan bersama di kontrakan tidak selalu berjalan mulus. Mulai dari soal privasi, tanggung jawab kebersihan, hingga potensi konflik antar penghuni, semua bisa muncul jika tidak dikelola dengan baik.
Agar suasana kontrakan tetap kondusif dan nyaman, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan sejak awal. Berikut tujuh tips yang dapat menjadi panduan bagi mahasiswa agar pengalaman tinggal bersama terasa menyenangkan dan penuh kebersamaan.
Baca juga:
Duta Seni Pasuruan Gelar Workshop di TIM Jakarta
1. Seleksi Teman Tinggal dengan Bijak
Tidak semua teman nongkrong cocok dijadikan teman kontrakan. Kecocokan gaya hidup, pola tidur, kebiasaan belajar, hingga preferensi kebersihan perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk tinggal bersama. Diskusi terbuka di awal akan membantu mencegah konflik yang bisa mengganggu kenyamanan bersama.
2. Pilih Ketua Kontrakan yang Bisa Diandalkan
Dalam sebuah kontrakan, penting adanya satu orang yang bersedia menjadi koordinator utama. Ketua kontrakan berperan sebagai penghubung dengan pemilik rumah, penengah saat ada perselisihan, sekaligus pengingat dalam menjaga aturan yang disepakati. Sosok yang tegas namun bijaksana sangat dibutuhkan untuk menjaga harmoni.
3. Buat Aturan Tertulis Sejak Awal
Kesepakatan awal harus dituangkan dalam perjanjian tertulis, baik mengenai jadwal piket, pembagian biaya, aturan menerima tamu, maupun batas jam malam. Aturan tertulis ini bukan untuk membatasi kebebasan, melainkan agar semua penghuni memiliki acuan yang jelas dan adil.
4. Terapkan Jadwal Piket Kebersihan
Berbeda dengan kos yang kerap menyediakan jasa bersih-bersih, kontrakan menuntut penghuni menjaga kebersihan secara mandiri. Membuat jadwal piket mingguan dan menegakkannya dengan konsisten akan menjaga rumah tetap rapi. Jika ada yang melanggar, sanksi sesuai kesepakatan bisa diberlakukan.
5. Ciptakan Kebersamaan Lewat Aktivitas Positif
Kehidupan di kontrakan bukan hanya soal berbagi ruang, tetapi juga membangun keakraban. Aktivitas sederhana seperti masak bersama, menonton film, atau sekadar ngobrol santai di akhir pekan dapat mempererat hubungan antar penghuni. Kehangatan seperti keluarga kedua inilah yang membuat suasana kontrakan lebih menyenangkan.
6. Hormati Privasi Masing-Masing
Meski tinggal bersama, batasan privasi tetap penting dijaga. Barang pribadi seperti perlengkapan mandi, pakaian, atau makanan tertentu perlu diberi tanda dan aturan jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Menghormati ruang pribadi akan menciptakan rasa nyaman dan saling menghargai.
Baca juga:
Pameran NIA FOCUS UMM: Budaya dalam Bingkai Fotografi
7. Selesaikan Masalah Sejak Dini
Konflik adalah hal yang wajar, namun jangan dibiarkan berlarut. Segera komunikasikan masalah yang muncul secara terbuka dan tenang. Jika perlu, libatkan ketua kontrakan sebagai penengah agar persoalan tidak melebar dan mengganggu suasana rumah.
Dengan menerapkan tujuh tips di atas, tinggal di kontrakan bisa menjadi pengalaman berharga sekaligus menyenangkan bagi mahasiswa. Kehidupan bersama akan terasa lebih nyaman, terarah, dan mampu memberikan dukungan sosial layaknya keluarga kedua di tanah rantau. (han)