Kanal24, Malang – Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya Kelompok 15 menghadirkan program edukasi pemilahan sampah dengan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), filosofi Mottainai, serta Konsep Bank Sampah kepada warga Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Kamis (24/7/2025). Kegiatan ini digagas sebagai solusi terhadap permasalahan sampah yang semakin menumpuk akibat keterbatasan lahan pembuangan di desa.
Program ini berada di bawah koordinasi Donny Indra Kusuma selaku Koordinator Desa, dengan bimbingan dosen Amelia Ika Pratiwi, SE., MSA., Ak. dan selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15: Desa Peduli Lingkungan Darat, yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Baca juga:
Cegah Stunting, KKN FP UB Dorong Desa Bokor Wujudkan Pekarangan Gizi
Latar Belakang: Minimnya Lahan Pembuangan Sampah
Masalah pengelolaan sampah menjadi perhatian serius bagi warga dan perangkat Desa Purwoasri. Kondisi ini mendorong Kelompok 15 MMD UB untuk menginisiasi kegiatan edukasi yang tidak hanya memberikan solusi teknis, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
Materi pertama dibawakan oleh Nur Azizah, anggota MMD UB Kelompok 15, yang menjelaskan konsep 3R:
- Reduce (Mengurangi) jumlah sampah yang dihasilkan,
- Reuse (Menggunakan kembali) barang yang masih layak pakai,
- Recycle (Mendaur ulang) sampah menjadi produk bermanfaat.
Ia juga mengenalkan filosofi Mottainai dari Jepang, yang menekankan pentingnya menghargai barang dan sumber daya agar tidak terbuang sia-sia.
Konsep Bank Sampah dan Diskusi Interaktif
Sesi berikutnya diisi oleh Bapak Abdurrahman Hakim, SE., MBA., CPHR. bersama Cahyo Ilham Firmansyah Subagio, mahasiswa Manajemen Marketing UB, yang memaparkan Konsep Bank Sampah. Peserta diajak memahami mekanisme pengumpulan, penimbangan, dan penukaran sampah menjadi nilai ekonomis.
Diskusi interaktif pun berlangsung, di mana warga aktif bertanya mengenai pengelolaan, pemilahan, dan potensi keuntungan dari program ini.
Perwakilan pemerintah desa, Wiwik, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa UB. “Saya harap kegiatan ini dapat mewujudkan cita-cita desa dalam membangun lingkungan yang bersih dan sehat. Perlu ada koordinasi lanjutan antara desa dengan pihak mitra untuk keberlanjutan program,” ujarnya.
Baca juga:
Pelatihan Pemasaran Digital: Kunci Promosi Efektif
Harapan dan Dampak Program
Program edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Mahasiswa UB berkomitmen untuk terus mendampingi warga, sehingga Desa Purwoasri dapat menjadi contoh desa yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Dengan adanya pendekatan 3R, Mottainai, dan Bank Sampah, warga diharapkan tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaannya. (nid)