Kanal24, Malang – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, bertajuk Teras Budaya, di Aula A lantai 2 FIB. Kegiatan tahun ini diikuti oleh 1.065 mahasiswa baru, meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Yohanes Padmo Adi Nugroho, S.S., M.Hum., selaku Ketua Panitia PKKMB FIB UB 2025, menegaskan bahwa fokus utama PKKMB FIB adalah memanusiakan manusia melalui penerimaan perbedaan, merayakan keberagaman, dan menggali potensi setiap individu.
“Kami mencoba untuk menjadi inklusif, menerima segala perbedaan yang ada, merayakan perbedaan itu, dan meskipun berbeda kita tetap satu,” ungkap Yohanes.
Baca juga:
UB Perkuat Layanan Inklusif untuk Mahasiswa Disabilitas

Perkenalan Program Studi hingga Kegiatan Mahasiswa
PKKMB FIB UB 2025 berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, mahasiswa baru mendapatkan pembekalan orientasi pendidikan yang berfokus pada pengenalan program studi masing-masing. Hari kedua diisi dengan perkenalan berbagai kegiatan kemahasiswaan yang menjadi wadah pengembangan diri di FIB.
Uniknya, tahun ini panitia mengangkat tema hubungan antara manusia dan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). “Kita mencoba berdamai dengan teknologi. Apakah AI dan manusia itu musuhan atau justru bisa berkolaborasi? Bagaimana manusia secara bijaksana berhadapan dengan AI, karena kita membentuk teknologi dan teknologi membentuk ulang kemanusiaan kita,” jelas Yohanes.
Dorongan Karya Ilmiah dan Seni
Sebagai fakultas yang bergerak di bidang ilmu sastra dan seni rupa, FIB mendorong mahasiswa baru untuk berkarya di dua ranah sekaligus: ilmiah dan artistik. Mahasiswa diajak untuk menulis artikel ilmiah, membuat cerpen, puisi, hingga menciptakan karya seni rupa seperti lukisan. Tujuannya adalah menumbuhkan kreativitas sekaligus pemikiran kritis yang mampu berkontribusi pada perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan.
Semangat peserta PKKMB tahun ini terlihat luar biasa. Bahkan, menurut Yohanes, ada mahasiswa yang dalam kondisi sakit tetap datang pagi-pagi untuk mengikuti kegiatan dan bergembira bersama kakak tingkat.

Baca juga:
PKKMB UB 2025 Gaungkan Budaya Zero Accident
Yohanes berpesan agar mahasiswa baru tidak ragu menjalani petualangan pendidikan di FIB UB. “Jangan takut untuk belajar menjadi manusia. Mari kita manusia dan memanusiakan manusia,” tutupnya.
PKKMB FIB UB 2025 tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, melainkan proses pembentukan karakter dan penghargaan terhadap kemanusiaan itu sendiri. (nid/tia)