Kanal24, Malang – Bagi Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc., kemerdekaan bukan sekadar simbol sejarah, tetapi wujud nyata kebebasan berpikir dan berkarya. Dalam pandangannya, kemerdekaan adalah ruang tanpa batas untuk gagasan kreatif, inovasi, dan kolaborasi lintas bangsa demi kemajuan peradaban dunia.
“Kemerdekaan berarti merdeka berpikir, membuka ruang bagi gagasan kreatif tanpa takut dibatasi oleh sekat-sekat. Kemerdekaan berarti kebebasan berinovasi, menciptakan karya yang memberi dampak nyata bagi masyarakat dan bangsa. Kemerdekaan juga berarti kemerdekaan berkarya secara kolaboratif membangun jejaring global lintas ilmu, institusi, dan negara,” tegas Prof. Widodo dalam pidato peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025), di Lapangan Rektorat UB.
Ia menegaskan, UB memaknai kemerdekaan sebagai panggilan untuk berkontribusi nyata dan strategis melalui pendidikan, penelitian, pelatihan, serta pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, kemerdekaan dalam berinovasi harus hadir dalam sebuah ekosistem yang mendukung kebebasan akademik, ketersediaan sumber daya, dan keberanian mengambil risiko.
“Di Universitas Brawijaya, hal-hal ini diwujudkan melalui riset yang solutif terhadap permasalahan nyata bangsa, transformasi layanan akademik, serta pengembangan inkubasi inovasi agar ide-ide kreatif mahasiswa dan dosen berkembang menjadi karya bermanfaat,” ujarnya.
Selain inovasi, penguatan etika akademik disebut sebagai prinsip utama agar setiap terobosan berlandaskan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan.

Komitmen Perkuat Daya Saing Global
Prof. Widodo juga menegaskan bahwa UB terus berupaya memperkuat daya saing global. Upaya ini diwujudkan dengan memperluas kolaborasi internasional bersama universitas dan lembaga riset bereputasi dunia. UB juga mendorong peningkatan publikasi ilmiah di jurnal internasional ternama sebagai salah satu indikator reputasi akademik.
Tidak hanya itu, universitas berkomitmen menambah jumlah mahasiswa dan dosen yang berkiprah di level global, baik melalui program pertukaran, penelitian bersama, maupun forum akademik internasional.
Di sisi lain, UB juga fokus menciptakan inovasi yang diakui secara global, baik dalam bentuk paten, teknologi terapan, maupun kebijakan strategis yang dapat diadopsi secara nasional dan internasional.
Gerakan Berbagi Buah
Dalam momentum peringatan HUT RI tahun ini, UB menginisiasi Gerakan Berbagi Buah yang melibatkan seluruh civitas akademika. Program ini bertujuan mendukung kesehatan dan kebugaran, membangun kesadaran hidup seimbang sebagai fondasi produktivitas, sekaligus menumbuhkan budaya berbagi.
“Inovasi tidak hanya lahir dari teknologi dan riset, tetapi juga dari upaya sederhana yang berdampak langsung pada kualitas hidup komunitas akademik. Universitas yang unggul adalah universitas yang peduli terhadap kesejahteraan seluruh warganya,” tegas Rektor.
Upacara peringatan HUT RI ke-80 ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang selaras dengan semangat UB untuk terus membangun reputasi global tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.(Din/Pgh)