Kanal24, Malang – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menggelar Orientasi Pendidikan (ORDIK) Program Doktoral Tahun Akademik 2025/2026 di Laboratorium Biomedik FK UB. Kegiatan ini diikuti oleh sembilan mahasiswa baru dengan berbagai minat penelitian, meliputi bidang biomedik, teknologi kedokteran, kedokteran sosial, hingga biologi reproduksi.
Ketua Program Studi S3 FK UB, Prof. Agustina Tri Endharti, S.Si., Ph.D, menegaskan pentingnya ORDIK sebagai bekal awal mahasiswa untuk memasuki dunia riset tingkat doktoral.
Baca juga:
UB Sambut 2000 Mahasiswa Pascasarjana di ORDIK 2025

Bekal Penelitian dan Keterampilan Dasar Biomedik
ORDIK kali ini difokuskan pada pembekalan keterampilan dasar (basic skill) di bidang biomedik dan penelitian. Materi tersebut disiapkan untuk menunjang proses penyusunan proposal disertasi yang harus diselesaikan pada semester awal.
“Mahasiswa baru, terutama yang sudah lama meninggalkan dunia akademik karena bekerja, sangat membutuhkan penyegaran terkait metode dan prosedur penelitian. Itulah sebabnya ORDIK menjadi penting untuk membantu mereka mempersiapkan proposal sejak semester pertama,” ujar Prof. Agustina.
Perbedaan Strategi dengan Tahun Sebelumnya
Jika tahun lalu ORDIK dikolaborasikan dengan program 3 in 1 bersama narasumber internasional dari Malaysia, tahun ini FK UB lebih menekankan pada peran fasilitator internal. Strategi ini dipilih untuk memberikan pendampingan intensif langsung dari dosen pengajar dan pengelola program studi.
“Kali ini fokusnya lebih kepada penguatan internal. Kalau tahun lalu masih ada praktisi luar negeri, semester ini kita berikan pembekalan dari kami sendiri untuk lebih mendalam,” jelas Prof. Agustina.
Tekanan pada Publikasi Internasional
Prof. Agustina menekankan bahwa syarat utama kelulusan mahasiswa doktoral FK UB adalah publikasi internasional. Setiap mahasiswa wajib menghasilkan dua publikasi sebelum dinyatakan lulus.
Prodi juga mendorong mahasiswa untuk mulai menulis sejak semester awal. “Publikasi bisa dilakukan di semester dua, sebelum penelitian lapangan di semester tiga. Bisa berupa systematic review, penelitian pendahuluan, atau uji in silico. Karena proses publikasi panjang, maka harus dimulai lebih awal,” tegasnya.
Dukungan Melalui Pelatihan Jurnal dan Paten
Untuk mendukung capaian tersebut, Prodi S3 FK UB secara rutin mengadakan pelatihan penulisan jurnal dan paten hingga empat kali dalam setahun. Program ini menjadi salah satu strategi unggulan agar mahasiswa terbiasa dengan standar publikasi internasional.
Baca juga:
Parade Kemerdekaan Meriahkan HUT RI ke-80 di UB
“Selain publikasi, kami juga mengarahkan pada potensi paten sebagai luaran. Visi kami adalah unggul di bidang teknologi kedokteran dan kesehatan,” tambah Prof. Agustina.
Sesuai dengan perkembangan global, FK UB mewajibkan mahasiswa doktoral untuk menempuh mata kuliah dasar umum, yaitu bioinformatika dan artificial intelligence. Fokus ini dipandang penting agar riset mahasiswa dapat menghasilkan luaran berbasis teknologi mutakhir.“Harapannya, setiap riset doktoral bisa berkontribusi pada pengembangan prototipe teknologi kedokteran, deteksi dini biomarker, hingga aplikasi berbasis AI. Inilah arah unggulan Prodi S3 FK UB,” tutup Prof. Agustina. (nid/dpa)