Kanal24, Malang – Generasi Z dan Milenial di Indonesia semakin memperlihatkan perubahan pola konsumsi makanan. Jika dahulu memasak di rumah menjadi kebiasaan utama, kini tren mulai bergeser: membeli makanan, baik secara online maupun offline, lebih dipilih ketimbang menyiapkan sendiri di dapur. Fenomena ini terungkap dalam survei yang dilakukan platform riset Populix berjudul “Tren Makanan dan Minuman pada Gen Z & Millennial 2022-2023”. Survei dilakukan pada Desember 2022 terhadap 3.138 responden dari kalangan Gen Z dan Milenial. Hasilnya, mayoritas responden lebih sering membeli makanan jadi, dengan fast food menempati urutan teratas sebagai pilihan favorit.
Kebiasaan Jajan Lebih Dominan
Co-Founder & CEO Populix, Timothy Astandu, menyebutkan bahwa perilaku membeli makanan kini sudah menjadi rutinitas harian.
“Dalam seminggu, Gen Z dan Milenial dapat membeli makanan 1–3 kali secara offline (63%), dan memesan makanan secara online minimal 2–3 kali dalam sebulan (21%) hingga 2–3 kali dalam seminggu (25%),” jelas Timothy dalam keterangan tertulis.
Baca juga:
Staycation vs Vacation: Liburan Mana yang Cocok?

Data tersebut memperlihatkan bahwa aktivitas jajan, baik lewat aplikasi pesan antar maupun membeli langsung di gerai, kini jauh lebih dominan dibanding memasak. Hal ini tidak lepas dari gaya hidup yang semakin praktis, kesibukan, hingga faktor promosi kuliner yang gencar di media sosial.
Pertimbangan dalam Memilih Tempat Makan
Saat menentukan tempat untuk membeli makanan, harga menjadi pertimbangan utama bagi mayoritas responden (85%). Setelah itu, faktor menu (78%), jenis makanan (71%), dan kualitas layanan (58%) ikut memengaruhi keputusan mereka. Tidak hanya itu, promo diskon harga juga sangat berpengaruh (65%), disusul lokasi yang dekat (61%), rating tertinggi (57%), harga termurah (52%), dan status sebagai tempat terlaris (47%). Hal ini memperlihatkan bahwa Gen Z dan Milenial sangat sensitif terhadap promo dan tren yang sedang viral.
Fast Food Masih Jadi Favorit
Produk kuliner yang paling sering dibeli adalah makanan cepat saji atau fast food dengan persentase mencapai 63%. Posisi berikutnya ditempati produk siap makan atau minum (57%), makanan rumahan (33%), produk siap masak (32%), frozen food (31%), dessert (29%), makanan fresh made (20%), hingga healthy food (19%).Bila dilihat dari jenisnya, makanan tradisional Indonesia masih menjadi favorit utama (44%). Namun, tren kuliner modern juga semakin berkembang, dengan pilihan fusion Indonesia–Asia (17%) dan fusion Indonesia–Western (16%). Untuk kategori minuman, kopi mendominasi dengan angka 39%. Setelah itu ada boba drink atau minuman kekinian (24%) dan teh (20%). Data ini memperlihatkan bahwa minuman berbasis kafein dan tren minuman viral masih menjadi daya tarik besar di kalangan anak muda.
Mulai Peduli Pola Sehat
Meski fast food populer, survei Populix juga menemukan adanya perhatian terhadap makanan sehat. Sebanyak 38% responden menyebut makanan rendah gula menjadi pilihan utama. Selain itu, 19% menyukai snack sehat, dan 11% memilih produk penurun berat badan.Tidak hanya soal produk, 44% responden juga menilai bahwa proses pembuatan makanan merupakan aspek penting. Ini menunjukkan adanya kesadaran untuk lebih memperhatikan kualitas dan keamanan makanan, meskipun pilihan utamanya tetap jatuh pada makanan praktis.
Media Sosial Jadi Sumber Utama Informasi
Gen Z dan Milenial sangat bergantung pada media sosial untuk mencari referensi kuliner. YouTube menjadi sumber informasi terbanyak (73%), diikuti akun khusus kuliner di media sosial (58%) serta influencer (50%). Akun resmi brand kuliner dipilih oleh 33% responden, sementara televisi (25%), aplikasi review restoran (14%), website (13%), dan portal berita online (9%) berada di urutan selanjutnya. Konten yang paling disukai adalah review makanan (44%) dan informasi promo (33%). Tren kuliner viral di media sosial berpengaruh besar terhadap daya beli (26%), disusul promo (19%), rekomendasi teman (19%), dan faktor harga (13%). Promo populer yang paling diminati adalah buy 1 get 1 (49%), diikuti diskon harga coret (14%), voucher potongan penuh (10%), serta promo beli banyak lebih hemat (10%).
Baca juga:
Hidden Gem Malang dengan Pesona Alami
Tantangan dan Peluang bagi Pelaku Bisnis
Fenomena ini menjadi peluang besar bagi industri kuliner. Dengan karakter Gen Z dan Milenial yang cepat mengikuti tren, sensitif terhadap harga, serta aktif di media sosial, strategi pemasaran berbasis promo dan konten viral bisa menjadi kunci untuk menjangkau konsumen muda. Namun, di sisi lain, tren ini juga bisa menimbulkan tantangan kesehatan. Pola konsumsi fast food yang dominan berisiko memengaruhi kesehatan jangka panjang, sehingga edukasi mengenai pola makan seimbang tetap diperlukan. Dengan semakin berkembangnya dunia digital, perilaku Gen Z dan Milenial dalam membeli makanan diprediksi akan terus berubah. Satu hal yang pasti, bagi generasi ini, jajan bukan sekadar kebutuhan, melainkan juga bagian dari gaya hidup. (ptr)