Kanal24, Malang – Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) yang berlangsung selama dua hari di Mason Pine Hotel, Bandung, Jawa Barat. Forum ini mempertemukan 18 presiden konfederasi buruh dari 11 negara Asia Tenggara, membahas isu strategis ketenagakerjaan sekaligus memperkuat solidaritas antarnegara dalam menghadapi tantangan global.
Forum Buruh Terbesar di Asia Tenggara
ASEAN TUC merupakan konfederasi buruh terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan representasi lebih dari 12 juta anggota. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Presiden ASEAN TUC Andi Gani Nena Wea, yang juga menjabat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Baca juga:
Pasar Bergejolak Usai Sri Mulyani Diganti
Dalam sambutannya, Andi Gani menegaskan bahwa kerja sama serikat pekerja ASEAN tidak hanya sebatas memperjuangkan hak-hak buruh, tetapi juga menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. “Pertemuan kali ini bukan hanya membahas masalah ketenagakerjaan, tetapi juga bagaimana kita sebagai gerakan buruh bisa ikut berperan dalam menjaga perdamaian di Asia Tenggara,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran delegasi dari Thailand dan Kamboja yang menekankan pentingnya solidaritas antarnegara ASEAN menunjukkan bahwa serikat pekerja memiliki posisi strategis dalam mempererat hubungan bangsa.
Dukungan untuk Perjuangan Demokrasi Myanmar
Dalam forum tersebut, Andi Gani juga menyampaikan dukungan penuh bagi perjuangan rakyat Myanmar dalam menegakkan demokrasi dan keadilan. Ia secara khusus memberikan apresiasi terhadap perjuangan tokoh buruh Myanmar, Maung Maung.
Menurutnya, tantangan global seperti disrupsi teknologi, ketidakpastian ekonomi, hingga eskalasi geopolitik internasional menuntut adanya sinergi kuat antarserikat buruh di kawasan. “Serikat buruh tidak boleh hanya fokus pada masalah domestik, tetapi juga harus melihat bahwa kesejahteraan buruh di satu negara akan mempengaruhi negara lain di kawasan,” tegasnya.
Andi Gani menilai, solidaritas ASEAN TUC adalah kekuatan besar yang dapat memperjuangkan keadilan sosial, menciptakan pekerjaan layak, serta memastikan keamanan bagi seluruh pekerja Asia Tenggara.
Inovasi: Desk Ketenagakerjaan Polri
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam pertemuan ini adalah pembentukan Desk Ketenagakerjaan Polri. Inisiatif ini disebut sebagai yang pertama di dunia, hasil gagasan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang memiliki perhatian tinggi terhadap perjuangan buruh Indonesia.
“Desk Ketenagakerjaan lahir atas inisiatif Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang memiliki perhatian sangat luar biasa terhadap perjuangan buruh Indonesia,” jelas Andi Gani.
Desk tersebut diharapkan menjadi wadah untuk menangani persoalan buruh secara lebih sistematis, serta memperkuat hubungan antara aparat penegak hukum dan serikat pekerja dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif.
Baca juga:
Kemenkeu Lanjutkan Efisiensi Anggaran di 2026
Harapan dan Rekomendasi Konkret
Pertemuan tingkat tinggi ASEAN TUC 2025 di Bandung diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret bagi peran gerakan buruh di Asia Tenggara. Rekomendasi tersebut mencakup aspek perlindungan tenaga kerja, pembangunan ekonomi yang berkeadilan, serta kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Dengan adanya forum ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan kepemimpinan dalam isu ketenagakerjaan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pusat solidaritas buruh di Asia Tenggara. (nid)