KANAL24, Malang – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini berpeluang mengalami technical rebound, setelah kemarin lebih dominan bermain di zona merah dan ditutup menurun 0,77 persen ke level 8.061.
Koreksi IHSG pada perdagangan Selasa (30/9) tertekan oleh pelemahan 396 saham, sedangkan 280 saham terpantau menguat dan ada 122 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin tercatat Rp27,45 triliun atau meningkat dibandingkan sehari sebelumnya Rp24,07 triliun.
Menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pergerakan konsolidasi jangka pendek IHSG dibayangi tekanan volume penjualan. Adapun total volume transaksi sepanjang perdagangan kemarin sebanyak 57,22 miliar saham, naik dibandingkan sehari sebelumnya, yakni 50,46 miliar saham.
“Best case (biru) masih terdapat peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari Wave [iii] ke rentang 8.200-8.246,” kata Herditya dalam riset Daily Scope Wave untuk perdagangan Rabu (1/10/2025).
Dia menjelaskan, pola pergerakan secara teknikal tersebut menunjukkan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan dengan skenario terbaiknya menguji area resistance 8.200-8.246, sehingga momentum positif tetap terbuka jika mampu bertahan di atas support terdekat.
“Namun pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi, paling tidak untuk menguji kisaran 7.894-7.959 terlebih dahulu,” ujar Herditya sembari menyebutkan bahwa saat ini support IHSG di level 8.005 dan 7.840, sedangkan resistance-nya di level 8.155 dan 8.192.
Untuk perdagangan hari ini, kata Herditya, MNC Sekuritas merekomendasikan trader agar menerapkan strategi “Buy on Weakness” pada saham AMRT, ENRG dan HRTA, sementara itu SMGR memiliki rating trading “Sell on Strength”. (sdk)