Kanal24, Malang – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan, salah satu bidang yang menjadi perhatian adalah Natural Language Processing (NLP) — cabang ilmu yang memungkinkan mesin memahami dan memproses bahasa manusia. Kemajuan model bahasa besar (Large Language Models/LLM) seperti ChatGPT, Gemini, dan Claude telah membuka peluang baru dalam dunia riset, industri, hingga pendidikan. Namun, di balik peluang itu, muncul pula tantangan besar: bagaimana memastikan bahwa inovasi NLP tidak hanya dikuasai oleh negara maju, tetapi juga dapat dikembangkan secara mandiri di Indonesia, dengan konteks bahasa dan budaya lokal yang beragam.
Berangkat urgensi ini, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) menggelar Kuliah Tamu bertajuk “Natural Language Processing (NLP) in LLM Era”. Acara ini diselenggarakan oleh Departemen Teknik Informatika FILKOM UB pada Jumat, 10 Oktober 2025, bertempat di Mini Theater Heuristic, Gedung A lantai 2 FILKOM UB. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Alham Fikri Aji, Assistant Professor of Natural Language Processing di Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), Uni Emirat Arab, sebagai narasumber utama.
Menurut Rizal Setya Perdana, selaku ketua pelaksana kegiatan, kuliah tamu ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam perkembangan riset mutakhir dalam bidang Natural Language Processing atau pemrosesan bahasa alami, terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi Generative AI dan Large Language Models (LLM) seperti GPT. “Beliau (Dr. Alham Fikri Aji) adalah dosen asal Indonesia yang kini menjadi asisten profesor di MBZUAI, universitas yang berfokus pada kecerdasan buatan. Ini tentu menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pakar di bidang yang sedang sangat berkembang,” ungkap Rizal.
Baca juga:
Menjemput Senja, Cara Santai UB Sosialisasikan Etika Mahasiswa

Ia menjelaskan bahwa latar belakang diselenggarakannya kuliah tamu ini adalah untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap arah riset global dalam bidang NLP yang kini menjadi tulang punggung teknologi kecerdasan buatan. Bidang ini berperan penting dalam berbagai aplikasi modern seperti asisten virtual, sistem penerjemah otomatis, dan model generatif yang mampu menulis teks secara alami. “Mahasiswa bisa mengetahui tren riset dunia yang top saat ini dan bagaimana riset tersebut dikembangkan di universitas berkelas internasional,” tambahnya.
Selain sebagai ajang berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi pintu pembuka untuk kerja sama riset antara FILKOM UB dan MBZUAI. Rizal menuturkan, Fakultas Ilmu Komputer UB memiliki perhatian besar untuk memperluas jejaring akademik internasional, khususnya di bidang kecerdasan buatan dan machine learning. Melalui diskusi dan pertemuan lanjutan, diharapkan akan ada kolaborasi yang dapat memperkuat posisi UB di kancah riset global.
Mahasiswa yang hadir, terutama dari mata kuliah Natural Language Processing dan Information Retrieval, tampak antusias mengikuti sesi diskusi yang berlangsung interaktif. Mereka berkesempatan mengajukan pertanyaan seputar riset NLP, pengembangan model bahasa, serta peluang studi lanjut di luar negeri. Rizal menambahkan bahwa format acara dibuat fleksibel agar mahasiswa dapat berdiskusi secara terbuka dan mendalami topik yang diminati.
“Kami ingin mahasiswa mendapatkan hal-hal baru yang mungkin belum terbahas dalam perkuliahan reguler. Ini bisa jadi inspirasi bagi mereka untuk menentukan topik skripsi atau bahkan riset lanjutan di bidang AI,” ujar Rizal menutup wawancara.
Melalui kuliah tamu ini, FILKOM UB menegaskan komitmennya dalam menghubungkan dunia akademik dengan perkembangan teknologi global. Dengan menghadirkan pakar-pakar kelas dunia seperti Dr. Alham Fikri Aji, universitas berharap dapat terus memotivasi mahasiswa untuk berpikir kritis, berinovasi, dan menjadi bagian dari kemajuan riset kecerdasan buatan di Indonesia maupun internasional. (nid/tia)