Kanal24, Malang — Dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi dan memperkuat kualitas sumber daya manusia di daerah, Universitas Brawijaya (UB) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, pada Senin (27/10/2025) di Ruang Jamuan Gedung Rektorat UB, Malang.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dan Bupati Tabalong Ir. H.M. Noor Rifani, S.H., S.T., M.T.. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program Pemkab Tabalong untuk mencetak 1.000 sarjana melalui perluasan kesempatan pendidikan dan kolaborasi pengembangan akademik, penelitian, serta pelatihan masyarakat.
Dukung Program 1.000 Sarjana dan Indonesia Emas 2045
Bupati Tabalong Ir. H.M. Noor Rifani menyampaikan bahwa kerja sama dengan UB memiliki arti penting dalam mewujudkan visi Tabalong sebagai daerah dengan SDM unggul dan berdaya saing.
“Bagi kami, kerja sama ini sangat penting karena membuka peluang bagi putra-putri Tabalong untuk menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya. Ini menjadi bagian dari program kami mencetak 1.000 sarjana, sekaligus langkah mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Noor Rifani.
Ia menambahkan, Pemkab Tabalong siap merealisasikan kerja sama ini mulai tahun 2026 sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disahkan. Selain pengiriman mahasiswa, pemerintah daerah juga akan memperluas kolaborasi di bidang penelitian dan pelatihan masyarakat bersama UB.

Bupati juga menyampaikan rasa terima kasih kepada civitas akademika UB, termasuk dukungan dari alumni yang turut memperkuat hubungan Tabalong dengan almamaternya.
“Kami ingin menularkan semangat belajar di UB kepada generasi muda di Tabalong, agar mereka bisa kuliah dan berkontribusi membangun daerah seperti kami,” ujarnya.
UB Siap Dukung Pembangunan SDM dan Akselerasi Menuju IKN
Sementara itu, Rektor UB Prof. Widodo menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif Pemkab Tabalong yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan daerah.
“Kabupaten Tabalong memiliki potensi luar biasa, baik dari kekayaan alam maupun sumber daya manusianya. UB siap berkolaborasi dalam pengembangan pendidikan formal dan nonformal, riset, serta pengabdian masyarakat,” terang Prof. Widodo.
Ia menilai kerja sama ini strategis, mengingat posisi Tabalong yang menjadi pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). UB berkomitmen mendukung akselerasi pembangunan manusia di wilayah tersebut agar mampu tumbuh seiring dengan kemajuan kawasan IKN.
“Partisipasi masyarakat Tabalong dalam pendidikan tinggi akan meningkatkan kualitas SDM, inovasi, dan kesejahteraan. UB terbuka bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kapasitas pendidikan, karena itu bagian dari tugas kami sebagai perguruan tinggi,” tutupnya.(Din)










