Kanal24, Malang – Sebagai bagian dari upaya membangun budaya kewirausahaan berbasis sains di lingkungan kampus, Departemen Bioteknologi Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya menggelar Bazar Kewirausahaan Bioteknologi: The Creative Market – Small Ideas, Big Impact. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 26 November 2025, di halaman FTP UB, dan menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mempresentasikan produk inovatif hasil pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan.
Gelaran ini lahir dari kebutuhan untuk memberikan ruang praktik bagi mahasiswa bioteknologi dalam mengembangkan produk ilmiah yang memiliki nilai tambah. Tidak sekadar pemenuhan akademik, kegiatan ini juga dirancang untuk membangun mental wirausaha sebagai bekal setelah lulus.
Baca juga:
Disertasi FH UB Soroti Akses Bantuan Kemanusiaan Dinamika Konflik Internasional

Latihan Menjadi Entrepreneur Ilmiah
Dekan FTP UB, Prof. Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D., DGTF, mengapresiasi penuh terlaksananya bazar tersebut. Menurutnya, kegiatan kewirausahaan seperti ini sangat relevan dengan basis pengembangan fakultas yang menekankan inovasi dan riset.
“Ini adalah expo kewirausahaan dari mata kuliah kewirausahaan untuk mahasiswa Bioteknologi. Produk yang dibangun mahasiswa harus berbasis ilmiah, terutama pangan fungsional. Semakin banyak expo seperti ini, semakin bagus untuk melatih mahasiswa berwirausaha,” ungkapnya.
Prof. Yusuf berharap beberapa produk yang dipamerkan pada tahap expo dan mampu masuk ke marketplace dan bersaing secara nyata. “Harapan saya ada yang bisa menembus marketplace. Pesan saya, terus berinovasi, terus riset untuk pengembangan produk, dan jangan takut menjadi entrepreneur,” tegasnya.
Kreativitas Mahasiswa Dibuktikan Melalui Produk Bioteknologi
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Asia Pertanian FTP UB, David Abraham Maukar, bersama Ketua Departemen Kewirausahaan Himalogista 2025, Fikqy Nur Rokqm Assidiqy, menjelaskan bahwa bazar ini merupakan bagian dari penilaian Mata Kuliah Kewirausahaan untuk mahasiswa Bioteknologi semester 5.
Tercatat sekitar 150 mahasiswa terlibat sebagai peserta, menghadirkan 23 booth yang menjual beragam produk pangan inovatif. Berbagai pembaruan berbasis bioteknologi dipresentasikan melalui produk yang dikembangkan dan dijual langsung kepada pengunjung.
Konsep kegiatan adalah open booth—setiap kelompok menyediakan produk dan melakukan transaksi langsung pada hari pelaksanaan. Target pengunjung adalah seluruh civitas academica Universitas Brawijaya, dengan fokus pada warga FTP UB.
Kombinasi Fermentasi hingga Olahan Fungsional
Dalam proses penilaian, beberapa kriteria menjadi perhatian utama panitia. Aspek pertama adalah tingkat inovasi produk. Mahasiswa menampilkan berbagai kombinasi pangan berbasis fermentasi, seperti: Penggabungan kombucha dengan water kefir, produk perpaduan yogurt dan kombucha, dan varian pangan fungsional berbasis mikroorganisme inovatif.
Kriteria kedua penilaian adalah kemampuan mahasiswa menarik pelanggan, menunjukkan bagaimana mereka mempraktikkan teknik pemasaran langsung. Panitia juga menyediakan papan penilaian stand favorit yang dapat diisi oleh pengunjung, memberi kesempatan bagi audiens untuk menentukan booth terbaik dari sisi pengalaman dan layanan.
Membangun Mental Pengusaha Sejak di Kampus
David dan Fikqy berharap kegiatan ini mampu menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk berani memulai usaha meski dengan modal kecil.

“Kita bisa memulai usaha tidak hanya dengan modal besar. Bahkan modal kecil pun bisa membuka peluang usaha,” ujar Fikqy. Mereka juga mengajak masyarakat FTP dan UB untuk terlibat aktif mengapresiasi inovasi mahasiswa dengan membeli dan mempromosikan produk yang dipamerkan.
Menurut mereka, bazar seperti ini penting untuk membangun pemahaman bahwa menjadi pengusaha adalah peluang karier yang realistis di masa depan. Mahasiswa diberi teori dan juga praktik nyata membangun usaha dari nol.
Expo sebagai Batu Loncatan Wirausaha Bioteknologi
Bazar Kewirausahaan Bioteknologi 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas mahasiswa dapat menghasilkan produk ilmiah yang aplikatif dan memiliki potensi pasar. Dengan dukungan fakultas, semangat inovasi, serta antusiasme mahasiswa, kegiatan ini menjadi awal yang kuat untuk membentuk lulusan yang bukan hanya ahli sains, tetapi juga siap bersaing sebagai entrepreneur di era industri pangan modern.
Jika konsisten dilaksanakan, kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah lahirnya produk bioteknologi unggulan yang mampu menembus pasar nasional bahkan internasional. (nid/tia)










