KANAL24, Malang – BUMDesa Argoyuwono yang terletak di lereng Gunung Semeru memiliki produk kopi olahan dengan merek Gojura. Kopi ini merupakan produk lokal yang dikembangkan oleh petani setempat yang berada di lereng Gunung Semeru.
Berada pada ketinggian 1400 mdpl. Desa ini berada di wilayah kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. Suhu rata-rata Argoyuwono 18 – 25 ⁰C dengan curah hujan cukup tinggi dan tingkat kelembaban sekitar 90 %. Desa ini terdiri atas 3 dusun, yaitu Dusun Argosuko, Argosari, dan Argomulyo yang sebagian besar berupa lahan perkebunan atau pertanian, dengan produk utamanya adalah kopi robusta dan arabika.
BUMDesa Argo Maju Sejahtera yang berdiri pada 2019 semula memiliki usaha pupuk organik berbasis kohe kambing. Di akhir tahun 2022 BUMDesa mencoba membuat produk kopi lokal dengan proses sangrai secara tradisional dan dijual ke masyarakat setempat.
Tahun 2023 melalui kerjasama Bappeda Provinsi Jawa Timur dengan Pusat Studi Pembangunan Desa (PSPD)-DRPM UB, BUMDesa Argoyuwono mendapatkan bantuan mesin pulper (pengupas biji kopi), mesin huller (pengupas kulit ari), alat sortasi, mesin roasting dan grinder dari Provinsi Jawa Timur. Tim dari PSPD DRPM UB bertugas memberikan pendampingan kepada petani kopi dan BUMDEsa Argoyuwono.
“Kami bertugas memberikan pendampingan kepda pteani kopi dan BUMDesa Argoyuwono yang sudah memiliki produk kopi merek Gojura,” kata Prof Sugiarto selaku ketua tim melalui keterangan tertulisnya.
Tim ini terdiri dari Prof. Dr. Ir. Sugiarto, ST. MT. dari FT dengan anggota Dr. Dhany S Sutopo, S.Sos., M.Si. Dari FISIP, Dr. Agus Nugroho, S.P., M.Com. Dari Fakultas Pertanian dan Dr. Ir. Atiek Iriany, MS dariFMIPA. Tim lintas fakultas ini juga dibantu mahasiswa program magister FT Aries Fajar Pribadi, Yopi Tanaya Mahardyasa dan Akiko Primananda Mikanikiya
Menurut Prof Sugiarto produk kopi GOJURA mulai dipasarkan di toko-toko dan pasar lokal di daerah Ampelgading. Saat ini jangkauan pasarnya telah sampai di kawasan Kabupaten dan Kota Malang serta ke daerah lumajang. Bahkan mulai dipasarkan juga secara online.
Namun produk ini memiliki masalah karena Curah hujan di desa Argoyuwono cukup tinggi, sering berkabut dan intensitas sinar matahari rendah. Hal demikian berdampak proses pengeringan greenbean yang akan disangrai (di roasting) membutuhkan waktu yang lama. Jika greenbean kurang kering akan mudah berjamur dan bau apek akan menyertai produk roastbean kopi. Kondisi ini dapat menurunkan citarasa kopi GOJURA, karena citarasa kopi ditentukan dari mutu kopi asalan dan tingkat kering greenbean kopi sebelum di roasting serta pengaturan proses roasting. Kadar air yang masih terlalu tinggi membuat greenbean mudah sekali berjamur sehingga saat proses roasting menjadikan kualitas roastetbean (biji kopi yang sudah disangrai) menjadi rendah bahkan muncul bau apak dan berpotensi kurang diminati konsumen.
Oleh karena itu, tim dosen dari Pusat Studi Pembangunan Desa DRPM UB melalui program Doktor Mengabdi Pengembangan Kemitraan DPRM Universitas Brawijaya tahun 2025 telah membantu membuatkan alat pengering kopi “Solar Dryer” yang telah diserahkan ke BUMDesa Argoyuwono tanggal 16 November 2022. Solat dryer yang serahkan merupakan alat pengering dengan model greenhouse berdimensi Panjang 3 meter x lebar 2 meter x tiggi 1,15 meter dengan rangka dibuat dari bahan baja galvanis dengan atap dari polycarbonat. Alat pengering ini dilengkapi 12 laci pengering berdimensi 0,5 meter x 0,95 meter berbahan plat stainless steel berlubang seri 304 (foodgrade).
Untuk mengeluarkan udara lembab dari greenhouse digunakan kipas exhouse yang disupali energinya dari PLTS kapasitas 200Wp yang dihybrid dengan sumber Listrik PLN.
“Tujuanya Adalah jika intensitas matahari cukup menggunakan PLTS sementara jika intensitas matahari rendah dan seharian berkabut atau hujan, maka dapat menggunakan sumber energi dari Listrik PLN,” lanjuta Sugiarto.
Kegiatan pendampingan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan pada 22 November 2025 mengenai teknik pengeringan kopi dan teknik membuat desain produk kopi serta teknik pemasaran kopi secara online sebagai bagian edukasi proses pengeringan dan teknik pemasaran secara online produk kopi sekaligus melakukan hilirisasi teknologi solar dryer.(sdk)
