KANAL24, Malang – Fenomena diskriminasi dan ujaran kebencian terkait ras, suku dan etnis tertentu yang ahir-ahir ini sering terjadi melalui media sosial menjadi salah satu poin yang dicermati oleh kader IMM Malang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Irsyad Madjid Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Malang Raya ketika membuka DAM IMM Malang, Jumat (13/12/2019).
Bertempat di Rumah Singgah Syihabuddin Malang, Irsyad merasakan kegelisahan itu lima tahun kebelakang.
“Beberapa tahun kebelakang, ketidakadilan semakin nyata di Indonesia,” jelasnya.
Mencermati hal ini Irsyad mengajak agar kader IMM menguatkan pendidikan kritis sebagai kuncinya.
“Supaya Masyarakat dapat melakukan konfirmasi ulang sebuah informasi dan menggugat kebijakan yang tak adil,” ungkapnya.
Berlansung selama 6 hari 5 malam. gelisahan ini, menjadi latar belakang tema DAM IMM Malang Raya. Bertajuk, “Reposisi Gerakan IMM: Membangun Kesadaran Kritis Dalam Rangka Kontra Narasi Kebencian dan Ketidakadilan”.
Tema tersebut dibuat bertujuan untuk mereposisi gerakan IMM. Menjadi gerakan yang transformatif berlandaskan nilai-nilai profetik (Humanisasi, Liberalisasi, dan Transendensi).
Senada dengan itu, Wildasari MOT DAM Malang menjelaskan lahirnya kontra narasi untuk melawan ujaran kebencian dan fenomena ketimpangan.
“Peserta terkhusus yang dari luar daerah dapat melakukan kontra narasj di daerahnya dengan kreatif,” jelasnya.
Masyarakat kelak memiliki alternatif informasi, lanjutnya, dalam memahami realitas. Harapan itu tersampaikan untuk kader dari tujuh belas daerah yang hadir dalam DAM IMM Malang.
DAM IMM Malang menghadirkan narasumber handal mulai dari Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Malang hingga Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Malang.(ayf)