KANAL24, Malang -Tahun 2020, ada 3 kategori pekerjaan yang akan terjadi yakni pekerjaan yang betul-betul hilang, munculnya pekerjaan baru, dan adanya pergeseran pekerjaan. Disampaikan oleh Prof. Devanto Shasta Pratomo, SE., M.Si., Ph.D kepada kanal24.co.id senin (23/12/2019) siang di Gedung FEB UB.
Untuk pekerjaan yang hilang sudah kelihatan dari sekarang seperti marketing dan travel agensi yang mana dulu masih konvensional sekarang berganti ke online. Kemudian, kebijakan pemerintah yang mulai fokus pada infrastruktur juga akan menimbulkan banyak permintaan penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor terkait dengan infrastruktur. Contohnya arsitek, konstruksi, dan insinyur.
Lanjutnya, tren e-commerce yang sedang “naik daun” ini menarik, karena ternyata hal tersebut memancing naiknya partisipasi kerja wanita.
“Dulu, wanita banyak sekali batasannya, kalau mau kerja harus membagi tugasnya dengan keluarga, dll. Sekarang dengan adanya bisnis online mengurangi yang tadinya terbatas menjadi lebih bebas atau fleksibel, bisa dikerjakan di rumah. Prediksi di tahun depan, partisipasi tenaga kerja wanita juga semakin meningkat bahkan mungkin peningkatannya cukup drastis bisa sampai 30 persen,” jelasnya.
Profesor kelahiran Malang 43 tahun silam itu menambahkan, pekerjaan dibidang jasa seperti guru dan dosen tetap diperlukan tetapi ada penambahan skill baru. Menurutnya, dunia Pendidikan sudah berubah, guru dan dosen harus bisa mengikuti perubahan tersebut. Anak-anak muda sekarang lebih suka belajar melalui YouTube daripada di dalam kelas. Kalau cara mengajarnya tetap konvensional maka guru dan dosen tidak akan bisa menarik anak muda untuk mengikuti pembelajaran.
“Inilah yang saya maksud tadi ada pergeseran pekerjaan. Pekerjaannya masih dibutuhkan, tetapi skill SDM nya yang harus ditingkatkan,” pungkas pakar ekonomi ketenagakerjaan tersebut. (meg)