KANAL24, Malang- Brawijaya Television Award (BTA) 2020 merupakan awarding televisi pertama untuk komunitas pendidikan yang ada di Indonesia. Rangkaian BTA telah diumumkan sejak 2019 untuk kategori lomba, yaitu logo desain compotition dan short movie compotition. Untuk short movie compotition, BTA memberi tema khusus yaitu tempat pariwisata Malang.
Tak tanggung-tanggung BTA membuka peluang nominasi apresiasi peserta mulai dari kalangan pengusaha, mahasiswa, dan masyarakat luas. Pemenang yang akan terpilih adalah lima orang dan akan mendapat hadiah langsung dari Sanusi Bupati Kabupaten Malang dengan total hadiah Rp.10.000.000,-.
BTA ini diselenggarakan oleh UBTV pada hari Jum’at, 14 Februari 2020 mendatang betempat di UBTV Universitas Brawijaya. BTA mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, sebagai salah satu sponsorship pada ajang short movie compotition yang akan diselenggarakan untuk memperingati hari jadi UBTV yang ke 6 tahun.
Bupati Kabupaten Malang, Jum’at 17/01/20 Sanusi memberikan dukungan penuh atas acara BTA yang akan diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya.
“Semoga UBTV menjadi televisi yang menyiarkan atau menginformasi keseimbangan dan kebenaran untuk memajukan pendidikan yang ada di Indonesia, sehingga karena UBTV Indonesia menjadi SDM yang ungggul,” ungkapnya.
Selain memberi dukungan penuh terhadap Brawijaya Television Award (BTA) 2020, Bupati Malang dalam pemerintahannya telah menjalin kerjasama oleh Rektor Universitas Brawijaya untuk berkolaborasi dengan program pemerintahan, utamanya dibidang kesehatan.
Bupati Malang telah bekerjasama dengan MOU Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam upaya menangani kesehatan masyarakat Kabupaten Malang. Bupati menjelaskan untuk konsen kerjasama dengan Rektor Universitas Brawijaya adalah berupa tanah yang telah dihibahkan seluas 30 hektar yang telah mendapat persetujuan dewan untuk pengembangan pembangunan kampus yang berada di wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang, yang akan menjadi perguruan tinggi berfokus pada Fakultas Hukum.
Disamping itu Bupati juga bekerjasama dengan Fakultas Pertanian untuk mengembangkan benih biji padi. “Saya berharap petani bisa memproduksi padi 15 ton dan digiling sehingga mengahasilkan beras premium 10 ton. Jika harga berasnya Rp.10.000,-/hektar, maka pendapatan petani bisa Rp.100.000.000/tahun. Kalo setahun 2x maka diharapkan kedepannya pendapatan petani di Kabupaten Malang dapat Rp.200.000.000,-/tahun,” pungkas politisi PKB ini. (sdk).