KANAL24, Jakarta – Tiga tahun setelah kelahiran senapan runduk SPR-1, di tahun 2007 Pindad kembali merancang senapan runduk kaliber 7,62 mm generasi kedua. Senjata baru ini diberi nama SPR-3 yang memiliki arti Senapan Penembak Runduk ke-3. Sebelumnya, Pindad telah lebih dulu menghadirkan SPR-2 kaliber 12,7 mm.
Dilansir dari Air Space Review disebutkan bila SPR-1 masih menganut sistem pasokan peluru tunggal (tembak dan isi ulang) maka yang menjadi kelebihan utama SPR-3 adalah telah dilengkapinya magasen dengan dua pilihan, lima atau 10 butir peluru.
Dengan begitu, penembak tak perlu kehilangan banyak waktu saat menghadapi target lebih dari satu atau apabila meleset pada tembakan pertamanya.
Jarak tembak SPR-3 mencapai 900 meter dengan muzzle velocity (kecepatan peluru ke luar dari laras) 840-850 meter/detik.
Sistem operasi yang digunakan adalah bolt action. Untuk spesifikasi dimensi senjata ini, panjang total 127,5 cm, panjang laras 66 cm, rifling 4 grooves, twist 12″, dan bobot 6,5 kg.
Sandaran bahu di ujung popor SPR-3 bisa disetel panjang-pendeknya. Begitu juga dengan sandaran pipi dapat diatur ketinggiannya.
Selain tersedia bipod sebagai penyetabil di bagian depan, tersedia juga monopod mini di bagian belakang yang bisa dilipat ke dalam popor.
Tahun 2010 desain SPR-3 diracik ulang oleh Tim R&D Divisi Senjata Pindad. Hasilnya, terlihat perubahan mencolok pada bentuk popor, hand grip depan, dan batang tempat bipod yang menempel memanjang ke depan.
Secara keseluruhan tampilan SPR-3 yang baru lebih terlihat modern dibanding purwarupa awal.
Sedikit yang tak lazim, bila biasanya produk senjata Pindad tak memiliki julukan, maka model baru SPR-3 mendapat nama Blue Angel.
Senjata ini tampil pertama di hadapan publik dalam pameran APSDEX pada Maret 2011 di arena Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Dalam pelaksanaan pameran itu, redaksi AR memperoleh informasi sebanyak 47 unit SPR-3 telah dipesan oleh Kementerian Pertahanan RI untuk TNI.
Juga disebutkan, dua unit lainnya untuk keperluan ekspor. Namun, awak penjaga stan Pindad enggan menyebutkan negara pemesan SPR-3 dimaksud.
Belakangan desain SPR-3 Blue Angel kembali berevolusi.
Pada tampilan terbarunya, terlihat perubahan pada desain popor yang menyerupai desain purwarupa awal. Lalu posisi bipod sedikit ditarik ke arah dalam.
Perubahan lainnya ada pada ujung laras di mana muzzle break (suppressor) memiliki lubang yang lebih besar. (sdk)