KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan awal pekan ini berpeluang untuk berbalik menguat, setelah Jumat kemarin ditutup melemah tipis sebesar 0,08 persen ke level 6.244.
Menurut analis PT Binaartah Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD masih menunjukkan pola dead cross di area positif, sedangkan Stochastic sudah berhasil membentuk pola golden cross.
“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area resistance,” ujar Nafan, di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.218 dan 6.190, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.274 dan 6.304.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya peluang kenaikan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan mengakumulasi saham
AKRA, ADRO, ELSA, EXCL, INCO dan ITMG.
Prediksi senada juga disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang mengatakan hari ini pergerakan IHSG berpeluang untuk menguat dengan rentang support dan resistance di level 6.202-6.378.
“Saat ini IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak market global maupun regional, namun peluang kenaikan masih cukup besar,” ucap William.
Menurut dia, jika terjadi koreksi wajar bisa dimanfaatkan pelaku pasar sebagai peluang untuk mengakumulasi pembelian.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.
Nah, di tengah peluang IHSG untuk berbalik ke zona hijau pada perdagangan hari ini, William menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati para investor, yakni
BBNI, ASII, JSMR, SRIL, BBCA, ASGR, WIKA, TBIG, ADHI, TLKM dan HMSP.
Sementara itu, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan secara teknikal, laju IHSG masih terkonsolidasi di area support line Moving Average 200-Day (MA200). Pola chart pada medium term akan membentuk pola double top, jika breakout level neckline di posisi 6.200.
Dia menyatakan, indikator Stochastic sudah bergerak cukup rendah di area jenuh jual dan berpotensi golden-cross. “Sehingga, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung kembali tertahan dengan support-resistance di level 6.200-6.278,” kata Lanjar.
Lebih lanjut, Lanjar mejelaskan pergerakan IHSG yang diperkirakan kembali tertekan menuju area support bisa disikapi para investor dengan mengoleksi saham
JPFA, BBTN, BNGA, BNLI, AKRA, ANTM, WIKA dan WSKT. (sdk)