KANAL24, Malang – Kalian ngerasa khawatir gak sih dengan maraknya penyebaran virus yang mengancam kesehatan kita? So , untuk menjaga badan tetap fit , harus ada aksi perlindungan diri yang dilakukan, salah satunya dengan rutin melakukan pengecekan atau medical check-up .
Ngomongin tentang check-up , bukan hanya badan aja yang perlu dicek lho , tapi kita juga perlu melakukan pengecekan kesehatan keuangan. Apalagi nih generasi milenial kan punya segudang kebutuhan yang sering berbenturan dengan banyak keinginan.
Pasti agak sulit mengontrol keuangan alhasil boros deh jadinya.
Saya pernah membaca sebuah artikel, ternyata ada beberapa indikator kesehatan keuangan yang menjadi tolok ukur untuk menyatakan sehat tidaknya keuangan seseorang. Tertarik untuk cek kesehatan keuanganmu? Yuk kita bahas indikatornya.
Check Up dengan 4 Indikator Kesehatan Keuangan
Mengecek kesehatan keuangan agaknya bukan hal yang asing lagi, apalagi jika kamu sedang merasa banyak pengeluaran. Untuk memastikan kesehatan keuanganmu, berikut adalah 4 indikator kesehatan keuangan:
1 Rasio Liquiditas
Bahasa sederhananya, radio likuiditas adalah besaran uang tunai dan tabungan yang bisa langsung kamu gunakan tanpa harus menunggu proses pencairan. Indikator ini sering dikenal dengan istilah dana darurat, pastinya harus siap digunakan kapanpun saat kita membutuhkan.
Dana darurat dikatakan dalam batas yang normal, kalau jumlahnya minimal 6 kali pengeluaran setiap bulannya. Gimana dengan dana daruratmu? Sudah cukup? Kalo masih bingung,
2 Rasio Pengeluaran terhadap Pendapatan
Indikator ini mencerminkan pola dan gaya hidupmu sehari-hari. Termasuk pada pengalokasian dana yang dimiliki, yaitu membandingkan antara total biaya pengeluaran tetap bulanan (biaya kuliah, uang kost, uang makan, dan lain-lain) dengan total pendapatan tetap bulanan (uang jajan atau upah kerja sampingan).
Standar nilai rasio ini nilainya <1, sehingga jika rasio biaya pengeluaran terhadap pendapatanmu <1, maka artinya keuangan dalam kondisi sehat. Sebaliknya, apabila rasio biaya pengeluaran terhadap pendapatan >=1, maka keuanganmu benar-benar tidak sehat.
3 Rasio Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan untuk tujuan konsumtif, seperti cicilan beli gadget baru, beli make-up , beli kendaraan, kredit tanpa agunan, tagihan kartu kredit, dan lainnya.
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara total utang konsumtif dengan total pendapatan per bulan yang kamu miliki. Standar yang sehat untuk nilai rasio utang konsumtif adalah 0%.
Bahkan, kalau bisa kamu gak perlu ngutang untuk barang konsumtif apalagi kegunaannya gak terlalu urgent . Asumsinya, semakin kecil utang konsumtif, maka semakin sehat kondisi keuangan.
4 Rasio Cicilan
Rasio yang satu ini sih biasanya jarang terjadi di kalangan milenial, tapi enggak menutup kemungkinan juga kan , karena tergoda banyaknya promo jadi terjebak untuk cicil ini itu.
Rasio ini menghitung perbandingan antara total cicilan bulanan dengan total pendapatan tetap bulanan. Standar toleransi rasio ini maksimum 30%.
Apabila rasio cicilan <30%, berarti kondisi keuanganmu tergolong sehat. Tapi kalau rasio cicilan yang harus dibayar >30%, artinya keuangan keuangan kamu mulai kurang sehat nih.
Oia , kalo di dunia perencanaan keuangan ada istilah Financial Health Check Up atau cek kesehatan keuangan. Jika kamu merasa bingung cara mengecek kesehatan keuangan berdasarkan 4 indikator tersebut, jangan khawatir.
Sudah Mengecek Kesehatan Keuanganmu?
Itulah 4 indikator untuk para milenial yang ingin memastikan kondisi kesehatan keuangannya. Jangan ragu lagi, lakukan pengecekan ini sekarang juga karena manfaatnya pasti akan kamu rasakan.
Apalagi jika hasilnya mengecewakan karena termasuk yang tidak sehat. Maka harus ada treatment khusus untuk memperbaikinya yaitu dengan merencanakan keuangan.
Hal ini sangat membantu kamu untuk mengetahui apa saja yang dapat direncanakan secara keuangan saat ini dan masa mendatang. (sdk)