KANAL24, Malang – Kabar menggembirakan datang dari Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya, PSLD UB menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang berhasil lolos seleksi Zero Project 2020. Zero Project merupakan program yang diinisiasi oleh Essl Foundation dan berpusat di Vienna, Austria. Organisasi ini memfokuskan pada pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dalam skala global.
Dilansir dari https://zeroproject.org/congratulations-to-our-zero-project-awardees-2020/, terdapat 56 negara yang lolos pada proyek ini. Nantinya, PSLD UB akan mempresentasikan kebijakan inovatifnya dalam pemenuhan kuota dan seleksi masuk bagi penyandang disabilitas di Perguruan Tinggi pada konferensi Zero Project 2020 di Kantor PBB, Vienna, Austria (19-21/2/2020) mendatang.
Bersama dengan 70 praktisi inovatif dan 15 pengambil kebijakan inovatif di seluruh dunia, Prof. Dr. Ir. Mochammad Sasmito Djati, MS. (Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UB) akan mempresentasikan Admission Quotas and Support Services for University Enrollment didampingi oleh Wahyu Widodo, M. Hum (Sekretaris PSLD), Alies Poetri Lintangsari, M.Li (Kepala Bidang Pelayanan PSLD), dan Ulfah Fatmala Rizky, M.PA (Peneliti di PSLD UB).
“Kebijakan inovatif ini telah dimulai oleh PSLD UB sejak tahun 2012, yang semula bernama SPKPD (Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas) sekarang telah disempurnakan menjadi SMPD (Seleksi Mandiri Penyangdang Disabilitas) pada 2019 lalu. Seleksi ini memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengakses program studi di perguruan tinggi melalui tahapan-tahapan seleksi (tes administratif, tes kemampuan akademik, simulasi perkuliahan, dan wawancara),” jelas Ketua PSLD Zubaidah Ningsih, Ph.D (11/2/2020).
Selain itu, Tim Zero Project akan memberikan apresiasi atas pelaksanaan seleksi mandiri bagi penyandang disabilitas yang selama ini telah dilakukan oleh PSLD UB.
“Konferensi ini akan membawa dampak bagi peningkatan kesadaran pentingnya pendidikan inklusif dalam skala global dan membiaknya kesadaran pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di skala nasional. Di saat yang sama, UB akan memperbaiki performa pelayanan dan peningkatan performa kelembagaan dalam melayani mahasiswa penyandang disabilitas dengan menilik dan berkaca dari best practices di seluruh dunia yang terseleksi dan hadir dalam konferensi tersebut,”lanjutnya.
Zero Project bertujuan untuk menginisiasi, menyeleksi, dan menyuguhkan solusi yang inovatif dan efektif dalam memecahkan problematika penyandang disabilitas yang dialasi oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD).
Bersama 4000 penyandang disabilitas dan organisasinya, pegiat sosial, aktivis dalam isu disabilitas yang diikuti dari 120 negara lebih, proyek ini mencari dan mengidentifikasi kebijakan dan praktik yang paling inovatif dan efektif. Proyek ini telah berlangsung sejak Oktober 2008 hingga sekarang. Melalui penyeleksian yang ketat oleh tim Zero Project, yang diketuai oleh Michel Fembek (Direktur Zero Project), proyek ini telah menghadirkan praktisi dan peneliti terbaik dalam kebijakan yang paling solutif dan inovatif di seluruh dunia. (meg)