KANAL24, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama PP Aisyiyah beraudiensi dan bersilaturahim kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk keperluan memohon kehadiran sekaligus juga menyampaikan amanat serta membuka acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tangal 1-5 Juli 2020 di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
”Alhamdulillah insyaallah Pak Presiden bersama Ibu akan hadir dan membuka acara Muktamar itu. Itu yang utama kami sampaikan, Muktamar kali ini untuk Muhammadiyah mengangkat tema tentang ‘Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta’,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Muhammadiyah, menurut Haedar, akan terus berikhtiar secara maksimal memajukan bangsa, termasuk tentu di bidang kesehatan, pelayanan sosial, pendidikan yang menjadi leading sector kami, dan insyaallah ke depan akan fokus pada membangun pusat-pusat keunggulan dan kekuatan ekonomi karena bangsa ini harus mampu bersaing dengan bangsa lain. Saat pertemuan, Ketum PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Presiden memberi apresiasi besar pada peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa ini dan bahkan sebelum kemerdekaan. Ia menambahkan harapan Presiden untuk kerja sama Muhammadiyah dan pemerintah di berbagai aspek serta kekuatan bangsa lain.
”Beliau juga menyampaikan apresiasi dimana Muhammadiyah selain mempunyai kekuatan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial juga menanamkan nilai-nilai keagamaan yang wasathiyah yang moderat, tetapi juga berkemajuan. Tentang apresiasi pada Muhammadiyah, Ketum PP Muhammadiyah juga sampaikan kesiapan untuk membantu menangani Virus Korona.
Ia yakin pemerintah juga akan berusaha maksimal menangani virus ini dengan seksama dan siap menghadapi hal tersebut.
”Jadi, itu hal pokok kami dan terakhir tentu kami Muhamadiyah sebagai kekuatan masyarakat tentu akan selalu bekerja sama dengan pemerintah dan semua elemen bangsa, termasuk dalam ikut mitigasi dan penanganan Virus Korona, karena kami punya rumah sakit yang besar, yang insyaallah juga siap ikut bekerja sama dan menjadi bagian dari bangsa ini untuk memberi solusi,” ujarnya.
Haedar juga menyampaikan sudah ada simulasi dan bahkan Rumah Sakit Muhammadiyah yang disiagakan ada 15 dan di Solo, salah satunya, itu akreditasinya sudah internasional. Ia menegaskan kesiapan namun tentu yang penting bagaimana menciptakan suasana agar seluruh warga masyarakat tidak panik dan tetap mengandalkan pada usaha-usaha yang sifatnya medis.
”Dan tentu itu tadi, bahwa infrastruktur rumah sakit harus siaga semuanya dan tentu saja kita sambil terus berikhtiar dan berdoa. Tapi saya percaya bahwa ada potensi besar dari bangsa ini harus kita dorong, yakni bagaimana kekuatan kebersamaan sebagai bangsa,” sambungnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada harta termahal dari bangsa ini adalah selain kebersamaan, kegotongroyongan, dan semangat untuk menyelesaikan setiap persoalan dengan spirit kebersamaan.(sdk)