KANAL24, Malang – Bulan juli mendatang, rencananya akan dilaunching Kampus Merdeka untuk Desa. Gagasan ini lahir dari 2 menteri, yaitu Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd (Mendes PDTT RI) dan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A (Mendikbud RI). Pernyataan ini disampaikan oleh Anwar Sanusi, Ph.D (Sekjen Kemendes PDTT RI) pada Workshop Implementasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Brawijaya di Ijen Suites Hotel, Kota Malang, rabu (11/3/2020).
“Fokus yang akan kita lakukan adalah penguatan program KKN yang dilakukan oleh kampus. Bagaimana intervensi KKN ini mampu meningkatkan dari sisi desa, bagaimana desa bisa naik kelas. Kalau sebelumnya desa tertinggal, menjadi desa maju dan berkembang,” terang Anwar.
Selain itu, terkait dengan BumDes yang belum berkembang, ini dapat menjadi ladang bagi mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di kelas-kelas selama perkuliahan. Mahasiswa bisa melakukan pendampingan kepada masyarakat desa untuk mengoptimalisasikan BumDes. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian desa, memandirikan desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tak hanya transformasi ekonomi perdesaan, hal yang juga tak kalah penting adalah pembangunan SDM perdesaan yang unggul. Salah satu desain pengembangan SDM perdesaan adalah menggandeng antara kampus dengan desa. Program gandeng desa-kampus ini menargetkan 5.000 desa. Salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan mahasiswa adalah dengan pendampingan aparatur desa yang memang sangat dibutuhkan terutama terkait pengelolaan manajemen desa, keuangan, pedoman untuk melakukan musyawarah desa dan seterusnya.
“Kita sudah bisa menyelesaikan seluruh persiapan terutama terkait petunjuk teknis operasional. Manakala tahun ajaran baru dimulai pada bulan Juli mendatang, kita sudah siap untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswa KKN dengan pola yang baru. Kita juga mengharapkan nanti ada perwakilan UB untuk turut serta mengkonkritkan dan menyelesaikan pedoman-pedoman itu sehingga bisa dijadikan rujukan bagi kampus-kampus lain yang memiliki program sama,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Nuhfil Hanani mengatakan UB siap mendukung program pembangunan perdesaan di seluruh Indonesia. Hal ini juga dibuktikan dengan diraihnya prestasi sebagai universitas terbaik peringkat 3 di Indonesia dan peringkat 301-350 di dunia bidang pertanian dan kehutanan yang jelas ini juga berkaitan dengan desa.
“Brawijaya siap untuk mensukseskan pembangunan perdesaan di seluruh Indonesia. Tahun ini UB mewajibkan KKN bagi mahasiswa. Saya berharap KKN ini dapat disinergikan dengan kegiatan pengabdian masyarakat dosen dan kementerian terkait. Sehingga menciptakan mahasiswa yang cinta desa dan tanah air, unggul, berkarakter, dan punya daya saing tinggi,” pungkas Nuhfil. (meg)