KANAL24, Malang – Covid-19 telah ditetapkan sebagai Pandemi dunia oleh World Health Organization (WHO) pada 11/3/2020 lalu. Penyakit ini masih menjadi isu hangat di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2/3/2020. Selain mempengaruhi kesehatan fisik, ternyata Covid-19 ini juga mempengaruhi kesehatan mental. Stigmatisasi terkadang terjadi justru ketika seseorang dengan sadar diri melakukan isolasi supaya tidak memberikan dampak negatif ke orang lain.
Supaya lebih memahami dan lebih mawas diri terkait isu ini, tim psychological support Satgas Covid-19 UB membagikan panduan manajemen kesehatan mental selama pandemi Covid-19.
Berikut pedoman manajemen kesehatan mental tersebut :
Jaga kebersihan
Dilakukan dengan PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat), yaitu hindari menyentuh area wajah dan menjaga lingkungan tetap bersih. Kemudian, cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir sesuai standar WHO yaitu 40-60 detik. Menjaga etika batuk dan bersin, yaitu menutupi mulut dengan masker, tissue, atau siku bagian dalam.
Social Distancing
Hindari keramaian seperti hangout di cafe, pusat perbelanjaan dan ruang publik lainnya. Tunda pulang kampung dan sementara lakukan aktivitas dari rumah. Selain itu, jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Pilah informasi
Informasi beredar tentang Covid-19 sangat banyak, sehingga cukup baca dari sumber informasi yang tepat (WHO dan Kemenkes) dan bagi civitas akademik UB dapat membaca informasi dari satgas pencegahan Covid-19 UB. Jangan mudah share info kepada orang lain. Atasi berita hoaks di dunia maya sesuai arahan Kominfo. Untuk lebih mudahnya, cek berita melalui judul, fakta, sumber, dan foto.
Productive at Home
Working from Home mungkin bukan jadi kebiasaan orang Indonesia, tapi kita tetap bisa produktif berkarya, diskusi dan belajar secara daring melalui berbagai situs belajar online seperti google classroom, google meet, dan sebagainya.
Be positive
Berfikiran positif sangat penting untuk mencegah pelepasan hormon kortisol akibat perasaan cemas yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Fokus pada hal positif, misalkan dalam menghadapi isu Covid-19 ternyata banyak survivor Covid-19 mengungkapkan berbagai dukungan sangatlah berarti bagi kami.
Pahami perasaanmu
Stres, kecemasan, dan sedih adalah wajar apalagi dalam menghadapi global pandemi ini. Kenali dan ekspresikan apa yang anda rasakan dengan menulis, bercerita, meditasi atau melakukan hal positif lainnya.
Focus on Yourself
Fokus pada hal yang bisa kita kontrol, seperti upaya pencegahan dalam surat edaran Rektor UB. Tetap tenang, minimalisir panik dengan tetap beraktivitas rutin sehari-hari meski di dalam kost atau rumah. Ingat, prioritaskan positive mental health dan wellbeing.
Cek kesehatan
Bila anda memiliki gejalan demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan ditambah memiliki riwayat perjalanan ke wilayah terinfeksi Covid-19 atau kontak dengan orang yang terinfeksi Covid-19, untuk civitas akademika UB dapat mengisi form screening yang sudah dibuat oleh tim satgas pencegahan Covid-19 UB atau menghubungi hotline tim satgas Covid-19 UB. Selain itu, anda juga bisa langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. (meg)