KANAL24, Malang – Anda merasa mengalami gejala Covid-19 seperti batuk dan flu tetapi ketika menghubungi hotline RS rujukan, anda diminta untuk isolasi diri di Rumah. Jangan berprasangka buruk terlebih dahulu, karena dokter sudah memiliki aturan dalam menangani pasien. Sudah pernah mendengar istilah triase?
Triase mungkin istilah yang kurang familier di telinga masyarakat awam. Padahal di kondisi saat ini, penting untuk kita mengetahui kenapa kita diminta isolasi sendiri di rumah saat sedang batuk dan flu.
Menurut penjelasan dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM, triase adalah upaya untuk penapisan seseorang atau calon pasien sesuai dengan kriteria kegawatannya dan kebutuhannya. Karena mungkin gawat menuru pasien belum tentu gawat secara medis.
“Didalam proses ini, bedakan antara kebutuhan dan kegawatan, memang panik sedang banyak melanda masyarakat. Tetapi, kita juga harus paham bahwa faskes tingkat lanjut contohnya RS rujukan Covid-19 ini sedang over pasien. Dengan demikian kalau seandainya tidak dipilah-pilah melalui triase tadi, maka pasien yang kemungkinan terinfeksi covid akan campur dengan pasien yang tidak terinfeksi,” terang Ketua Satgas Covid-19 UB tersebut, Jumat (27/3/2020)
Dalam metode triase terdapat empat warna, warna tersebut diadaptasi dari sistem triase bencana. Pertama ada warna merah, pasien warna ini adalah pasien prioritas yang harus segera ditolong. Pasien yang masuk warna ini, adalah yang mengalami kondisi kritis contohnya gangguan sistem pernafasan atau ada gangguan di sirkulasi.
Kemudian warna kuning, artinya pasien masuk prioritas kedua untuk ditindak. Butuh pertolongan cepat, tapi pasien tidak dalam kondisi kritis.
Selanjutnya ada warna hijau yang di bawah warna kuning, artinya pasien prioritas ketiga, biasanya dimasukkan ke area observasi. Pasien kategori ini biasanya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu berjalan atau mencari pertolongan sendiri.
Terakhir warna hitam, warna ini hanya untuk pasien yang tidak bisa terselamatkan lagi atau sudah meninggal.
Triase dilakukan saat pasien tiba di unit gawat darurat (UGD). Lalu dokter yang bertugas di UGD tersebut akan melakukan pemeriksaan umum dan dilakukan secara cepat. Di momen ini pasien akan dilihat tanda-tanda vitalnya, seperti denyut nadi, pernafasan, hingga tekanan darah. Tak hanya pemeriksaan umum tanda-tanda vital, dokter juga akan memeriksa kebutuhan medis. Setelah pemeriksaan selesai, maka dokter akan menentukan pasien dimasukkan ke dalam kategori warna yang tepat. Triase berlaku untuk semua tindakan, tidak hanya ketika pasien merasa merasakan gejala Covid-19.
“Seandainya mengalami batuk pilek dan sebagainya langsung hubungi hotline masing-masing daerah. Seseorang yang gejala ringan seperti batuk pilek atau ingin cek Covid-19, sebetulnya tidak tepat kalau harus datang ke RS di tengah kondisi saat ini. Jadi saat menelepon hotline atau saat datang ke UGD, jangan salah paham atau merasa ditolak oleh rumah sakit,” pungkasnya. (meg)