KANAL24, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM menjalin komitmen dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) untuk menyediakan masker non medis sebanyak 1 juta pieces. Jumlah ini akan disuplai oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) yang dikoordinir oleh Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 500 ribu pieces setiap bulan yang akan berlangsung selama dua bulan.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, Victoria br. Simanungkalit, suplai masker ke KAEF ini nantinya bisa diperpanjang durasi dan jumlahnya dengan memperhatikan perkembangan pandemi korona. Diharapkan kebutuhan masker yang saat ini melonjak tinggi dapat dipenuhi produksinya dari pelaku UMKM ataupun industri besar.
“Dengan Kimia Farma kemarin sudah disepakati 1 juta masker non medis dengan 3 layer dengan harga tertentu, ini yang sedang kami konsolidasikan melalui melalui Daruma (PT Daruma Adira Pratama) sebagai quality control nya,” kata Victoria dalam konferensi pers berbasis virtual, Kamis (16/4/2020).
Vicky, sapaan Victoria, menyatakan dengan adanya komitmen kerjasama ini diharapkan dapat membantu UMKM bertahan hidup di tengah perekonomian yang sulit lantaran adanya pandemi korona. Sektor UMKM menjadi sektor yang paling terpukul, sehingga banyak yang bangkrut atau tutup usahanya.
Bahkan ada beberapa diantaranya yang beralih ke usaha lainnya termasuk beralih dalam pembuatan masker untuk memenuhi permintaan pasar yang begitu tinggi seperti saat ini.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Kimia Farma, Kementerian Koperasi juga mendorong agar semakin banyak pasar yang bisa dimasuki oleh UMKM dalam pengadaan alat pelindung diri (APD) kesehatan termasuk masker. Untuk memenuhi standar yang ditetapkan, Vicky menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar produk-produk APD termasuk masker yang dihasilkan UMKM bisa memenuhi kualifikasi.
Oleh sebab itu pihaknya meminta Daruma untuk menjadi bagian dari quality control nya.
“Kami akan terus mendukung UMKM melalui program sertifikasi, permodalan dan lainnya. (Untuk masker) Kementerian Kesehatan siap membantu agar perizinan yang dibutuhkan UMKM mudah didapatkan supaya bisa memenuhi kebutuhan pasar,” ulas Vicky.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, menambahkan pandemi korona memberi pukulan telak bagi UMKM . Padahal biasanya UMKM justru menjadi andalan perekonomian di saat krisis .
Adanya permintaan masker dari KAEF ini diharapkan bisa menjadi titik awal bagi UMKM untuk dapat tumbuh. “Kita terus mendorong, selain end produk dalam bentuk masker ini, bisa membantu menyelamatkan UMKM yang secara ekonomi paling terdampak,” ujar Fiki.(sdk)