KANAL24, Jakarta – Standard Chartered mengaku telah bersepakat dengan PT Astra International (ASII) untuk menjual saham mereka di PT Bank Permata Indonesia (BNLI) kepada Bangkok Bank dengan harga yang lebih murah.
Ketiga pihak sepakat untuk harga pembelian pada 1,63 kali nilai buku Bank Permata pada 31 Maret, turun dari yang disepakati sebelumnya 1,77 kali, tergantung pada kesepakatan penutupan sebelum 30 Juni. Hal tersebut disampaikan dalam rilis media Selasa (21/4).
StanChart dan Astra International, masing-masing memegang 44,56 persen saham BNLI, akan menjual gabungan 89,1 persen kepemilikan mereka di BNLI ke Bangkok Bank dalam kesepakatan tunai yang diungkapkan pertama kali pada Desember tahun lalu. Ini akan menjadi akuisisi besar pertama di luar negeri untuk bank Thailand.
Dengan kesepakatan harga jual yang direvisi, transaksi akan berjumlah USD3,22 miliar berdasarkan nilai buku 1,63 kali pada tanggal 31 Desember 2019.
Harga aktual akan ditentukan berdasarkan nilai buku Permata yang diterbitkan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020.
saat ini Bank Permata mengoperasikan sekitar 330 cabang di 62 kota di Indonesia.
Astra, StanChart, dan Bangkok Bank pada hari Senin kemarin menandatangani surat amandemen terhadap perjanjian pembelian saham bersyarat 12 Desember.
Jika penyelesaian tidak terjadi pada 30 Juni, amandemen akan secara otomatis dianggap batal demi hukum, dan syarat dan ketentuan asli – termasuk harga jual asli – akan berlaku.(sdk)